Budidaya Tanaman Cabai Dan Semangka Di Satu Areal Lahan

Almarhum Broery Marantika mempunyai lagu dengan tema semangka berdaun sirih. Dengan keadaan yang sangat terbatas, nampaknya lagu Broery Marantika ini selaras dengan semangat para petani Ketapang, Kecamatan Linge, Aceh Tengah dalam mengembangkan pola tumpang sari budidaya tanaman cabai dengan tanaman semangka.

Dengan motivasi yang kuat seseorang dapat berubah menjadi seseorang yang lebih baik. Dengan kemauan yang tinggi, keterbatasan kondisi bukanlah menjadi sebuah hambatan untuk berfikir secara kreatif. Bisanya kreatifitas seseorang dapat muncul ketika seseorang sedang berada dalam keadaan yang mendesak.

Bapak Ikhsan adalah contohnya, salah satu petani dan juga peternak sapi yang berasal dari kecamatan ketapang, Aceh tengah ini berhasil menggunakan pola tanam tumpang sari di lahannya. Dengan kondisi lahan yang harus berbagi dengan pengembangan sapi Bali yang dimilikinya, Bapak Ikhsan mencoba mengoptimalkan lahan sempit yang ada.

Bapak Ikhasan berkeyakinan bahawa lahan sempit miliknya ini dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan hasil produksinya. Kendala umumnya adalah pada bagian sarana dan prasarana pada bidang pertanian, namun Bapak Ikhsan tidak menjadikan hal tersebut menjadi hambatan untuk berusaha tani.

Dengan keterbatasan modal yang dimilikinya, Bapak Ikhsan mencoba menggarap lahan untuk budidaya tanaman cabai . Alasan Bapak Ikhsan memilih budidaya tanaman cabai karena harga cabai yang cukup tinggi. Dengan bimbingan seorang penyuluh yang berada di daerah tersebut, Bapak Ikhsan memulai kegiatan usaha taninya tersebut.

Dengan ketekunan yang dimilikinya, budidaya tanaman cabai milinya dapat tumbuh dengan baik dan subur. Sembari menunggu budidaya tanaman cabai panen, Bapak Ikhsan mencoba menanam tanaman semangka di celah-celah bedengan tanaman cabai. Tanpa diduga, benih-benih tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik. Selain itu, Bapak Ikhsan juga dapat menghemat pengeluaran karena pupuk yang digunakan untuk budidaya tanaman cabai dapat diserap oleh tanaman semangka.

APA ITU TUMPANG SARI?

Pola tanam tumpang sari atau intercropping adalah suatu bentuk pola bertanam campuran yang melibatkan dua jenis tanaman atau lebih pada satu areal lahan dan dalam waktu yang bersamaan. Jenis tanaman yang ditanam bebas, asalkan kedua tanaman tersebut tidak saling menghambat pertumbuhan tanaman pokoknya. Pola tanam ini mempunyai dampak yang baik bagi para petani, khususnya dalam menghadapi hama dan penyakit.

Pola tanam tumpang sari biasanya menggunakan tanaman semusim. Tanaman semusim mempunyai masa hidup yang relatif singkat, dengan begitu waktu yang di butuhkan tidaklah lama. Contoh tanaman semusim yang dapat ditanam dengan pola tanam tumpang sari adalah:

1. Jagung dengan kacang tanah
2. Tembakau dengan kubis
3. Cabai dengan tomat
4. Jagung dengan kedelai
5. Cabai dengan sawi
6. Cabai dengan Semangka
7. Cabai dengan bawang merah
8. Cabai dengan tomat dan lain-lain.

Pola tanam tumpang sari memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pola tanam ini adalah mengurangi serangan hama dan penyakit, dengan begitu siklus hidupnya dapat terputus. Selain itu, mendapatkan hasil panen yang berlimpah sehingga para petani yang menerapkan pola ini mendapatkan keuntungan berganda.

Selain memiliki kelebihan, pola ini juga mempunyai kekurangan. Kekurangan dalam pola ini adalah pertumbuhan tanaman dapat terhambat karena terjadi perebutan unsur hara dan cahaya matahari. Selain itu, OPT tanaman dapat bertambah banyak, sehingga OPT menjadi sulit untuk dikendalikan.

Pola tanam yang digunakan oleh Bapak Ikhsan adalah pola tumpang sari budidaya tanaman cabai dan semangka. Dengan pola ini, kedua tanaman dapat tumbuh dengan baik, bahkan Bapak Ikhsan dapat memetik hasil dari buah semangka terlebih dahulu. Dengan kondisi agroklimat di daerah Ketapang yang beriklim panas, hal tersebut menjadikan hasil buah semangka Bapak Ikhsan berukuran jumbo. Rata-rata berat semangkanya antara 5 sampai 7 kg. 

BAGAI MANA BUDIDAYA TANAMAN CABAI DAN SEMANGKA DILAKUKAN?

Kita mulai dengan budidaya tanaman cabai. untuk mendapatkan hasil panen cabai yang memuaskan, ada baiknya jika Anda mengetahui iklim atau kondisi yang tepat bagi pertumbuhan cabai. Faktor utama yang perlu diketahui adalah faktor iklim. Hal tersebut dikarenakan tanaman cabai tidak dapat tumbuh dengan baik jika kondisi lingkungannya lembab. Kondisi lembab dapat memicu pertumbuhan jamur pada tanaman cabai.

Selain keadaan lingkungannya, untuk mendapatkan hasil panen yang bagus, kondisi tanah Anda harus gembur dengan pH diantara 6-6,7 dengan rata-rata suhu harian sebesar 20-30 mm. faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan cabai adalah angin, curah hujan, sinar matahari, dan suhu.

Selaian matahari sebagai sumber fotosintesis, keadaan angin yang baik juga sangat penting bagi pertumbuhan cabai. Budidaya tanaman cabai membutuhkan angin yang bertiup sepoi-sepoi, angin sepoi-sepoi ini akan mengurangi terik dari matahari karena didalam angin terkandung uap air.

Selain keadaan angin, curah hujan juga ikut mempengaruhi pertumbuhan cabai, tanaman cabai biasanya memerlukan curah hujan antara 1.500-2.500 mm/tahun. Faktor terakhir yang juga tidak kalah pentingnya adalah suhu, suhu yang optimal untuk pertumbuhan budidaya cabai antara 25-28 derajat celcius.  Untuk informasi lebih lengkap terkait cara menanam cabe dapat Anda baca di sini

Lalu bagai mana dengan cara budidaya tanaman semangka? tanaman semangka memiliki syarat tumbuh yang kurang lebih sama dengan budidaya tanaman cabai . Hal inilah yang menjadi faktor utama sistem tumpang sari cabai dan samangka dapat berjalan dan tumbuh dengan baik. Info lebih lengkap mengenai tata cara menanam semangka dapat Anda baca di sini

Bagai mana, Anda tertarik? atau ada yang mau ditanyakan? 

sumber gambar budidaya tanaman cabai :likesunflower.wordpress[.]com