Budidaya lele sangkuriang – Meskipun lele sangkuriang asalnya dari jenis lele dumbo, namun cara budidayanya memiliki banyak perbedaan dari sisi pembenihan hingga sisi perawatan. Jika Anda membudidayakan lele secara alami, maka kualitas hasil produksi yang Anda peroleh akan lebih terjamin, mulai dari sisi keramahan pada lingkungan hingga pada konsumen.
Perlu Anda ketahui, daging lele sangkuriang lebih gurih, manis, serta lebih aman untuk Anda konsumsi karena dibudidayakan secara organik. Sehingga lele sangkuriang semakin banyak dicari para penggemar kuliner ikan lele. Nama dari lele sangkuriang sendiri muncul karena terinspirasi dari legenda sangkuriang di tanah Pasundan. Namun hal tersebut aslinya merupakan buah prestasi dari pakar-pakar perikanan di BBPAT Sukabumi. Lahirnya jenis lele ini sebetulnya dilatar belakangi oleh kualitas lele dumbo yang semakin menurun, sehingga para pakar tersebut harus berpikir ekstra dan mencari solusi yang tepat untuk menjawab permasalahan tersebut.
Pada akhirnya para pakar tersebut melakukan perkawinan silang antara indukan betina lele dumbo yang keturunan kedua (F2) dengan indukan jantan keturunan keenam (F6), karena proses tersebutlah yang telah menginspirasi nama sangkuriang. Nama yang sama pada legenda sangkuriang yang mengawini ibunya, sehingga jadilah nama baru yaitu lele sangkuriang.
artikel terkait lele: Keunggulan Ternak Lele Organik
Teknik Budidaya Lele Sangkuriang
Ukuran tubuh dari lele sangkuriang yang dapat Anda konsumsi berkisar antara 7-10 ekor/kg. Pada tahap pembesaran, Anda dapat menggunakan benih lele sangkuriang yang ukurannya berkisar antara 5/6, 7/8, 9/10 cm, namun masih banyak yang menggunakan benih yang ukurannya 5/6 dalam budidaya lele sangkuriang. Dikarenakan untuk ukuran 7/8 dan 9/10 Anda akan sulit untuk mendapatkannya karena minat dari lele sangkuriang sendiri relatif tinggi.
Untuk benih lele sangkuriang yang digunakan memiliki ukuran 5/6 cm Anda akan memerlukan waktu panen berkisar antar 50-60 hari, bahkan jika Anda ingin mempercepat waktu panen skala pemberian pakan dapat Anda tingkatkan lagi.
Persiapan Kolam Budidaya Lele Sangkuriang
Jika Anda tertarik untuk budidaya lele sangkuriang dengan sistem pembesaran, Anda lebih baik menggunakan kolam terpal. Kolam terpal sendiri sangat mudah dan relatif memberikan Anda keuntungan yang banyak. Untuk langkah awal, Anda bisa menggunakan satu kolam saja dalam memulai budidaya lele sangkuriang. Kolam tersebut dapat berukuran 5 m x 2 m dengan kelaman 125-130 cm.
Dalam membuat kolam terpal untuk budidaya lele sangkuriang, lebih baiknya Anda gali tanah terlebih dahulu sedalam 60 cm. Jangan lupa untuk meratakan, menghaluskan, serta memadatkan tanah pada dasar galian kolam. Tanah dari hasil galian, dapat Anda jadikan sebagai tanggul setinggi 40 cm dan dinding kolam bisa Anda buat dari bambu ataupun batako.
Ukuran kolam untuk budidaya lele sangkuriang dapat Anda buat dengan luas 5 x 2 m atau 10 m2. Dengan luas kolam seperti itu, Anda dapat membudidayakan lele sangkuriang sebanyak 1000-1200 ekor. Hal tersebut karena kisaran tebar yang ideal untuk lele adalah 100-120 ekor per m2. Kolam budidaya lele sangkuriang yang telah tersedia dapat Anda isi dengan air bersih dan telah memenuhi standar untuk budidaya lele sangkuriang. Ketinggian air pada kolam budidaya lele sangkuriang dapat mencapai 50 cm. Setelah itu Anda dapat melakukan pengomposan menggunakan kotoran kambing, dosis yang dianjurkan adalah 1,5 kg per m2, sehingga total kebutuhan kotoran kambing untuk pengomposan kolam 10 m2 adalah 15 kg.
Cara pengomposan dalam ternak lele sangkuriang dapat Anda lakukan dengan membagi kotoran kambing ke dalam dua buah karung, setelah Anda ikat dengan rapat dan Anda masukkan dalam kolam budidaya lele sangkuriang, setelah itu Anda biarkan karung tersebut hingga mengapung sendiri. Setelah karung tersebut Anda lihat sudah mengapung, selanjutnya Anda berikan cairan/larutan yang dapat memberbaiki kualitas air kolam dan menjaga kestabilan dari pH air. Disarankan menggunakan larutan yang sudah teruji dan terpercaya.
Dalam proses budidaya lele sangkuriang, Anda lebih baik memiliki alat untuk mengukur pH air. Jika pH air dari kolam Anda telah memenuhi syarat, proses penebaran benih untuk budidaya lele sangkuriang dapat Anda lakukan. Tahap pengomposan dan pemberian larutan hanya Anda lakukan pada setiap proses persiapan kolam saja.
Pada hari ke-8, karung yang sudah diisi dengan kotoran kambing Anda angkat. Setelah itu, karung tersebut Anda injak-injak atau Anda celupkan berkali-kali di kolam budidaya lele sangkuriang agar kandungan dari zat-zat yang berfungsi untuk kesehatan air kolam dan lele Anda lebih banyak keluar. Untuk memilih benih, Anda lebih baik membeli benih pada tempat-tempat yang telah Anda percaya sebagai pelaku pembenih lele sangkuriang. Anda dapat menebarkan benih sesuai dengan skala atau jumlah yang ideal. Waktu yang tepat untuk penebaran benih adalah pada pagi hari ataupun sore hari.
Pemberian Pakan Lele Sangkuriang
Pemberian pakan dalam budidaya lele sangkuriang dapat Anda lakukan 5-6 kali sehari, dengan jarak waktu 2-3 jam. Untuk pemberian pertama, Anda bisa memulai pada jam 9 pagi. Anda harus menghindari pemberian pakan sebelum jam 9 pagi, jika pemberian pakan Anda berikan terlalu pagi maka akan berdampak pada permukaan kolam yang masih tercemar dan hal tersebut tidak baik untuk lele Anda.
Jika Anda menggunakan pelet murni untuk proses pembesaran, maka Anda dapat mencampurkan pelet dengan komposisi pelet apung sebesar 30% dengan pelet tenggelam sebesar 70%. Namun jika Anda menginginkan untuk diselingi dengan pakan tambahan, maka pelet tenggelam komposisinya Anda kurangi. Sebagai contoh, jika Anda ingin memberikan pakan lele sangkuriang tambahan seperti ayam tiren dengan dosis 50% maka untuk pemberian pelet tenggelam Anda hanya memberikan 20% saja. Sedangkan untuk dosis pelet apung tidak boleh Anda kurangi ataupun Anda tambahin.
Sebagai gambaran, jika Anda menggunakan pelet untuk tahap 1 untuk pakan benih yang ukuran 5/6 atau 7/8 = 3 kg, pelet tahap 2 = 5 kg, pelet tahap 3 = 22 kg dan pelet tenggelam = 70 kg. Jadi total kebutuhan untuk pelet adalah 100 % atau setara dengan 100 kg. Jumlah tersebut dapat Anda gunakan untuk memberi ikan benih lele 1000 ekor dan akan menghasilkan 1 kuintal lele siap konsumsi.
Jika pelet tahap 1 Anda sudah habis, maka Anda dapat menambah ketinggian air 20-70 cm. Lakukan pengisian menggunakan air yang bersih tanpa harus melakukan pengomposan lagi. Penambahan air selanjutnya Anda lakukan pada saat pakan tahap 2 telah habis. Penambahan air bisa berkisar antara 20-90 cm dan ketinggian air tidak ditambah hingga pakan tahap 3 telah habis.
Jika pelet tahap 3 Anda telah habis, barulah Anda dapat menambah air 30-120 cm, ketinggian tersebut akan Anda gunakan hingga Anda melakukan pemanenan.
artikel lele lainnya: Kelebihan dan Kekurangan Budidaya Lele Kolam Terpal
sumber gambar: pelatihanbudidayalele, lelesangkuriangorganik,sangkuriangkuring,leleorganik,bibitlelesangkuriang
Ingin Budidaya Lele Sangkuriang? Intip Caranya Disini
Ingin Budidaya Lele Sangkuriang? Intip Caranya Disini