Tanaman vanili adalah tanaman yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan dan minuman. Bubuk vanili yang biasa digunakan untuk bumbu tersebut berasal dari buah tanaman vanili. Buah vanili mempunyai bentuk polong dan harganya terbilang sangat mahal. Setiap kilogram buah vanili dapat dihargai sekitar Rp 3 juta rupiah. Itulah sebabnya budidaya tanaman vanili mempunyai prospek yang sangat cerah dan sangat layak untuk Anda coba.
Budidaya tanaman vanili dapat menghasilkan tanaman yang tumbuh subur jika di tanam pada daerah yang beriklim tropis dengan ketinggian mencapai 300 – 800 mdpl, tingkat curah hujan sekitar 1000 – 3000 mm/tahunnya. Pertumbuhan tanaman ini akan lebih maksimal lagi jika Anda tanam pada tanah yang gembur, ringan seperti tanah lempung berpasir atau tanah lempung berpasir kerikil. Pastikan juga pH tanah berkisar antara 5,7 – 7. Kelembaban ideal untuk budidaya tanaman vanili adalah 60 – 80 persen dengan paparan sinar matahari 30 – 50%.
Jika Anda telah mendapatkan lahan dengan kondisi tersebut diatas maka untuk melakukan budidaya tanaman vanili sangatlah mudah. Berikut beberapa tahapan dari budidaya vanili:
Proses Pembibitan
Untuk memulai budidaya tanaman vanili maka dapat dimulai dengan memilih bibit unggul dan bernilai ekonomi tinggi. Ada beberapa jenis bibit yang masuk kriteria tersebut, antara lain Vanilla Planifolia Andrews, Vanilla Pompona dan Vanila Tahitensis JW Moore.
Jika Anda menggunakan bibit generatif maka gunakanlah bibit yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Usahakan biji yang Anda pakai sebagai bibitnya dalam kondisi segar dan sehat. Jika bibit yang Anda gunakan untuk budidaya tanaman vanili adalah bibit vegetatif maka pilihlah tanaman induk yang telah cukup umur, kondisinya sehat, telah mengeluarkan sulur dahan yang kuat dan belum berbuah.
Jika Anda melakukan pembibitan dengan cara vegetatif, agar perakaran bisa tumbuh dengan cepat maka sebelum Anda tanam usahakan untuk terlebih dahulu direndam di dalam larutan hormonik 1 – 2 cc dicampur dengan air 1 liter dan biarkan agak sedikit layu.
Penanaman bibit tanaman vanili dapat Anda lakukan pada tanah yang berpasir. Kenapa tanah berpasir? Hal ini dilakukan agar tanah mudah ditembus oleh akar dan mudah dalam menyerap air. Tempat penyemaian haruslah teduh dan tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Proses perawatan selama masa pembibitan yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan penyiraman setiap harinya. Jangan sampai ada air yang tergenang karena akar dapat mudah busuk. Lakukan penyulaman jika ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak maksimal. Semprotkan larutan hormonik setiap seminggu sekali.
Bibit dari hasil stek dapat dipindahkan ke lahan tanam pada saat sudah berumur 1 – 2 bulan. Sedangkan
Proses Penanaman
Untuk proses penanaman sebaiknya Anda lakukan di pertengahan musim kemarau. Sebab curah hujan yang tinggi bisa menyebabkan bibit yang baru Anda tanam menjadi mati. Jikalaupun tumbuh maka pertumbuhannya tidak maksimal. Pastikan juga Anda menanam pohon pelindung untuk melindungi budidaya tanaman vanili Anda dari paparan sinar matahari langsung.
Sebelum menanam bibit pastikan kondisi tanah tidak terlalu asam. Jika kondisi tanah asam maka Anda dapat melakukan pengapuran terlebih dahulu. Setelah itu buatlah bedengan dengan ukuran 80 – 120 cm serta buatlah parit dengan lebar 30 – 50 cm. Setelah itu buatlah lubang tanam di dekat tanaman penegak dengan ukuran lubang tanam panjang 20 – 30 cm, lebar 15 – 25 cm dan kedalaman lubang 10 – 15 cm.
Tanamlah bibit dengan cara memasukkan tiga ruas secara mendatar ke dalam lubang dan kemudian tutup lubang tanam dengan tanah bekas galian yang telah dicampur dengan pupuk kandang. Ikat tanaman vanili Anda dengan ikatan longgar pada bibit bagian atas yang tidak tertutup tanah pada pohon panjatan.
Proses Pemeliharaan
Selama proses pertumbuhan, budidaya tanaman vanili Anda juga membutuhkan proses pemeliharaan. Lakukanlah penyulaman jika ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang maksimal. Agar bedengan selalu rapi dan tanahnya senantiasa gembur maka lakukannya proses pembubunan dan penyiangan.
Untuk membentuk tanaman yang kuat dan seimbang maka Anda perlu melakukan proses perempelan bentuk. Caranya adalah dengan memotong tanaman sepanjang kurang lebih 15 cm dan sisakan tiga cabang terbaik. Untuk proses perempelan produksi, dapat Anda lakukan dengan memotong pucuk tanaman sepanjang 10 – 15 cm. Pemotongan dapat Anda lakukan pada saat musim berbunga dan berbuah. Hal ini dilakukan guna merangsang pertumbuhan bunga dan buah pada budidaya tanaman vanili Anda.
Sedangkan untuk pemupukan pada budidaya tanaman vanili, dibutuhkan pupuk selama masa pertumbuhan dengan dosisi antara lain:
- Urea 8 kg
- KCL 14 kg
- RSP 4 kg
- CaCO 3 – 10 kg
- MgSO4 H20 2 – 5 kg
Dosis diatas dapat digunakan untuk satu hektar lahan budidaya tanaman vanili selama kurang lebih satu tahun.
Proses Pemanenan
Pada saat tanaman budidaya vanili Anda telah berumur 1.5 – 3 tahun tanaman vanili biasanya akan membentuk bunga dengan berbentuk dompolan dan bunga – bunga tersebut akan mekar secara bergantian. Lakukannya penyerbukan buatan dengan cara menekan benang sari pada bagian kepala putik.
Bunga yang telah dilakukan penyerbukan buatan tersebut akan menjadi buah pada saat berumur 8 bulan. Buah vanili yang telah siap panen mempunyai warna hijau muda suram, bergaris – garis kecil dengan warna kuning. Pemanenan dapat Anda lakukan dengan cara memetik satu per satu buah yang telah matang atau masak. Biarkan buah yang belum matang atau mentah. Peluang bisnis tanaman kenanga dapat Anda baca di sini.
4 Cara Budidaya Tanaman Vanili Bisa Anda Baca Di sini
4 Cara Budidaya Tanaman Vanili Bisa Anda Baca Di sini