Tanaman akar wangi adalah tanaman yang bisa digunakan sebagai bahan kerajinan. Selain itu tanaman ini juga dikenal dapat diproses dengan cara penyulingan dan menghasilkan minyak atsiri. Minyak atsiri dapat Anda gunakan sebagai bahan kosmetik seperti parfum, aroma terapi dan obat – obatan. Hasil penyulingan dari tanaman akar wangi ini merupakan komoditas ekspor yang sangat menjanjikan. Indonesia adalah negara eksportir minyak akar wangi terbesar kedua setelah negara Haiti.
Peluang bisnis dari tanaman akar wangi ini masih sangat terbuka lebar, mengingat bahwa Indonesia hanya mampu memenuhi permintaan minyak atsiri di dunia sebesar 50 ton/tahunnya dari total permintaan pasar dunia yaitu 300 ton/tahun. Disamping itu kebutuhan akan akar wangi selalu meningkat setiap tahunnya.
Syarat Tumbuh Akar Wangi
Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas minyak akar wangi antara lain adalah keadaan tanah dan iklim lingkungan. Tanaman ini cocok tumbuh pada daerah yang berpasir atau pada tanah abu vulkanik di lereng bukit. Jika di tanam pada tanah tersebut pertumbuhan akar akan lebat, panjang dan nantinya akan memudahkan Anda untuk melakukan pemanenan.
Tanaman akar wangi sebenarnya dapat tumbuh pada tanah liat yang banyak kandungan airnya, akan tetapi pertumbuhan perakaran nantinya akan kurang bagus dan produksi minyak akan tidak maksimal. Keasaman tanah yang ideal untuk akar wangi adalah sekitar 6 – 7. Jika tanah terlalu asam maka tanaman akar wangi tumbuh kerdil dan jika terlalu basa maka unsur garam tidak akan terserap sehingga bentuk akar menjadi kurus dan kecil.
Untuk iklim, tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 300 – 2.000 mdpl. Produksi maksimal tanaman dapat terjadi pada ketinggian 600 – 1.500 mdpl. Akar wangi membutuhkan curah hujan sekitar 140 hari per tahunnya dan suhu yang cocok bagi tanaman adalah sekitar 17 – 27 derajat celcius. Tanaman akar wangi sangat menyukai sinar matahari, oleh karena itu hindari menanam tanaman ini pada tempat yang teduh karena akan berpengaruh terhadap sistem pertumbuhan akar.
Menyiapkan Lahan Penanaman
Pastikan sebelum melakukan penanaman, lahan terbebas dari gulma. Jika lahan telah bersih buatlah lubang tanam dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm. Jarak tanam bisa menyesuaikan kesuburan dan kemiringan dari tanah. Dua minggu sebelum menanam akar wangi, lubang tanam diisi terlebih dahulu dengan pupuk kandang / kompos dengan dosis 2 kg/lubang tanam. Kedalaman lubang tanam jangan lebih dari 4 cm, karena hal ini akan berpengaruh terhadap persentase tumbuh tanaman.
Memelihara Tanaman Akar Wangi
Jika ada tanaman yang mati Anda dapat melakukan penyulaman. Lakukan penyulaman paling lama 2 minggu setelah tanam. Tanaman yang gagal tumbuh biasanya akan terlihat di umur 1 – 2 minggu. Sedangkan penyiraman perlu dilakukan setiap hari selama 2 minggu. Apalagi jika musim kemarau tiba. Lakukan penyiraman sampai akar baru telah tumbuh dan menempel di tanah.
Untuk pemupukan dan pemangkasan tidan dibutuhkan dalam perawatan. Kecuali jika Anda menanam tanaman akar wangi dengan sistem tumpang sari dengan tanaman sayuran. Sedangkan untuk pengendalian hama penyakit untuk saat ini belumlah menjadi masalah yang penting, karena tanaman ini jarang terserang hama ataupun penyakit.
Proses Panen Dan Pasca Panen
Panen yang Anda lakukan tergantung pada musim. Bila Anda ingin menggunakan areal yang sama untuk ditanami kembali maka pemanenan tanaman akar wangi harus Anda lakukan pada musim penghujan. Akar wangi yang diperoleh dari petani biasanya berupa akar kering yang masih terdapat bonggol dan tanah yang menempel. Sebelum dilakukan penyulingan, biasanya akar tanaman akan dikeringkan dan dibersihkan dahulu agar rendemen dan mutu minyak yang dihasilkan akan meningkat.
Lakukan pemotongan pada bonggol dengan menggunakan alat potong secara manual. Anda bisa menggunakan golok atau mesin pemotong. Kemudian akar di cuci pada air yang mengalir sambil dikibaskan agar tanah yang menempel terlepas dari akar. Setelah bersih dari tanah, kibaskan kembali akar atau tiriskan hingga tanaman siap di jemur.
Untuk menjemur tanaman akar wangi, lakukanlah di atas lantai yang telah di alasi tikar atau anyaman bambu dengan ketebalan sekitar 20 – 30 cm. Sebaiknya Anda melakukan penjemuran pada jam 09.00 – 14.00 dan bolak – baliklah tanaman sebanyak 2 – 3 kali selama 2 hari. Penjemuran dapat dihentikan ketika akar wangi kering dengan kadar air sekitar 15 %. Penjemuran yang dilakukan bisa dikatakan membutuhkan waktu yang singkat sehingga kemungkinan minyak untuk menguap selama penjemuran menjadi lebih kecil.
Jika selesai di jemur dan akar ingin Anda simpan, maka kemas akar di dalam karung plastik dan tutup dengan rapat. Simpan karung dengan cara ditumpuk dan simpanlah pada gudang yang tidak terkena atau tembus cahaya matahari, tempat tidak lembab, suhu gudang berkisar antara 20 – 30 derajat celcius dan gudang letaknya jauh dari ketel penyulingan. Hal ini dimaksudkan agar pengupan minyak tidak terjadi selama masa penyimpanan.
Jika Anda ingin melakukan penyulingan maka terlebih dahulu potong atau rajang akar. Tujuannya adalah untuk mengurangi sifat kamba akar dan untuk mempermudah minyak untuk keluar dari dalam akar melalui proses hidropfusi. Untuk merajang akar tanaman akar wangi Anda dapat menggunakan mesin pemotong atau golok. Rajang akar dengan ukuran sekitar 10 – 15 cm. Setelah perajangan selesai, maka masukkan segera akar ke dalam ketel suling. Jangan menunda penyulingan setelah akar dirajang, karena minyak akan menguap dari akar yang telah dirajang tadi. Selain tanaman akar wangi, tanaman melati adalah bahan baku untuk membuat minyak wangi. Untuk tips budidaya melati baca di sini.
sumber gambar: harisfathorifaldila
Budidaya Tanaman Akar Wangi Mudah Dan Menguntungkan
Budidaya Tanaman Akar Wangi Mudah Dan Menguntungkan