Pemijahan lele – Ikan lele adalah jenis ikan yang mempunyai banyak penggemar di kalangan masyarakat Indonesia. Apalagi jika ikan lele telah matang digoreng, hhhmmmm rasanya pasti sangat lezat. Permintaan pasar yang terus meningkat dari hari ke hari membuat banyak masyarakat yang terjun untuk membudidayakan salah satu jenis ikan air tawar ini. Salah satu faktor ikan lele sangat digemari untuk dibudidayakan karena proses pertumbuhannya yang terbilang sangat cepat dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya.
Dalam proses budidaya lele, ada salah satu teknik yang digunakan untuk mempercepat perkembangan dari jumlah ikan lele. Proses tersebut adalah pemijahan. Proses pemijahan tidak hanya dilakukan pada budidaya ikan nila saja, tetapi pada proses ternak lele Anda juga dapat melakukan proses pemijahan. Bagi Anda yang pemula mungkin masih bingung bagaimana sih cara melakukan proses pemijahan lele? Berikut kami akan jelaskan cara pemijahan lele untuk Anda.
Mempersiapkan Media Pemijahan Lele
Langkah pertama adalah mempersiapkan media untuk pemijahan lele. Siapkan bak dengan ukuran 2 x 3 m dan kedalamannya 1 m. Kemudian cuci bak dengan menggunakan larutan permanganat dengan dosis 1 sdt yang telah dicampur dengan air kurang lebih sebanyak 3 liter. Siapkan juga kakaban yang terbuat dari ijuk dan dibingkai dengan bambu. Setelah bak dicuci bersih isilah dengan air setinggi kurang lebih 40 cm.
Merawat Indukan Lele
Agar benih yang dihasilkan dari pemijahan lele nantinya mempunyai kualitas yang baik maka perawatan pada indukan lele juga harus dilakukan dengan baik. Berikanlah pakan pada indukan dengan menggunakan pakan seperti ikan rucah atau bekicot. Pemberian pakan ini dapat Anda berikan di waktu pagi dan sore hari dengan dosis 10% dari berat indukan lele. Letakkan bak penampung indukan bersebelahan dengan bak pemijahan agar nantinya Anda akan mudah melakukan proses pemijahan lele.
Memilih Indukan Yang Berkualitas
Dalam memilih indukan lele yang telah siap untuk dipijah, Anda harus selektif dan teliti. Ciri indukan yang siap untuk dipijah adalah sebagai berikut:
- Bagian perut indukan terlihat besar dan lunak jika Anda raba.
- Pada bagian anus atau duburnya terlihat lebih memerah dan lubang untuk keluarnya telur terlihat lunak dan melebar.
- Jika Anda mengurut dari arah perut ke arah anus maka akan keluar cairan putih menyerupai sperma.
- Amati tingkah laku ikan lele. Lele yang telah siap dipijah biasanya akan bergerak dengan aktif.
Teknik Pemijahan Lele
Bila bak tempat pemijahan lele telah siap dan calon indukan lele telah Anda pilih maka hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
- Isilah bak pemijahan dengan air setinggi kurang lebih 40 cm.
- Setelah bak terisi dengan air maka pasanglah kakaban yang telah Anda siapkan. Pasang kakaban hingga permukaan air tertutup kira – kira 80%. Kemudian lepaskan indukan yang telah Anda pilih ke dalam bak dengan perbandingan 1 indukan betina dan 2 indukan jantan.
- Jika indukan lele telah Anda lepaskan ke dalam bak maka tunggulah. Pemijahan biasanya terjadi di malam hari yang ditandai dengan saling kejar antara indukan betina dan indukan jantan.
- Pagi harinya Anda akan dapat melihat telur – telur hasil pemijahan ikan lele menempel pada permukaan kakaban. Jika hal tersebut terjadi maka proses pemijahan lele telah berhasil.
Proses Penetasan Telur Lele
Setelah telur keluar dan menempel pada kakaban, siapkanlah bak untuk menetaskan telur lele. Bersihkanlah bak tersebut sama seperti cara membersihkan bak pemijahan. Isi bak dengan air setinggi 40 cm lalu kemudian masukkan kakaban ke dalam bak penetasan. Tunggu selama kurang lebih 24 jam. Telur dengan kualitas baik biasanya akan menetas sekitar 24 – 35 jam. Telur yang telah menetas biasanya akan menghasilkan anak ikan yang transparan dan masih lemah. Telur dengan warna kuning susu tidak akan menetas karena tidak terbuahi, sedangkan telur yang terlihat kuning transparan masih mempunyai peluang untuk menetas setelah 34 – 48 jam.
Memelihara Larva Ikan Lele
Pemijahan lele yang sukses ditandai dengan menetasnya telur – telur ikan lele yang ada di kakaban. Setelah telur menetas maka proses selanjutnya adalah memelihara larva ikan lele. Adapun tips pemeliharaannya adalah sebagai berikut:
- Setelah 48 jam kakaban dapat Anda angkat untuk dipindahkan. Namun Anda harus melihat lagi apakah sudah banyak telur yang menetas, jika belum tunggu sampai beberapa saat lagi untuk memberi kesempatan telur menetas.
- Selama 7 hari Anda tidak perlu memberikan pakan kepada larva hasil pemijahan lele. Larva akan memakan kandungan kuning telur yang ada disekitarnya. Kuning telur tersebut akan habis kurang lebih selama 7 harian.
- Bila kandungan kuning telur telah habis maka Anda bisa memberikan pakan tambahan berupa kuning telur yang telah diblender. Berikan pakan tambahan tersebut di waktu pagi dan sore hari dengan takaran 1 kuning telur untuk tiap 5000 ekor benih lele.
Tips mencegah kematian yang tinggi pada pembibitan ikan lele dapat Anda dapatkan pada artikel kami berikut ini. Klik di sini.
Memanen Benih Ikan Lele
Setelah umur benih ikan lele telah mencapai 17 – 21 hari lele akan mempunyai panjang sekitar 2.5 cm. Pada saat itu anakan sudah siap Anda pindahkan pada bak pembesaran selanjutnya. Untuk memanen benih ikan lele Anda bisa menggunakan alat berupa seser, waring, ember, kantong plastik, mangkok kecil dan karet gelang. Untuk mensortir benih berdasarkan ukurannya, Anda dapat menggunakan ember plastik yang telah diberi lubang.
Demikian tips cara pemijahan lele. Semoga tips dari kami ini bisa berguna dan bermanfaat bagi Anda yang ingin melakukan pemijahan pada ikan lele. Terima kasih. Cara ternak lele bioflok dapat Anda baca pada artikel kami berikut ini. Klik di sini.
sumber gambar: inilahblitar
Intip Di Sini Teknik Sederhana Cara Pemijahan Lele
Intip Di Sini Teknik Sederhana Cara Pemijahan Lele