Keraguan didalam memulai suatu bisnis kerap terjadi, terutama bagi Anda yang belum pernah terjun di dunia bisnis pertanian. Hal tersebut sebenarnya wajar dan manusiawi. Namun percayalah pasti ada jalan jika dibarengi dengan niat, keyakinan, dan semangat yang tinggi untuk memulai dan menjalani bisnis pertanian yang ingin Anda jalankan.
A. Menentukan Pilihan Bisnis Pertanian
Pemilihan jenis usaha yang tepat akan membawa keberhasilan yang membanggakan. Sukses apa tidaknya di dalam menjalani bisnis pertanian tersebut, salah satunya ditentukan oleh jenis usaha pertanian yang akan anda tekuni. Penentuan jenis bisnis pertanian sebisa mungkin tidak dilakukan secara latah, sebab budidaya sesuatu di daerah A belum tentu akan mengbuahkan hasil yang sama jika dibudidayakan di lokasi Anda.
Didalam melakukan pemilihan bisnis pertanian sebaiknya Anda kenali terlebih dahulu 4 prinsip dasar sebagai berikut :
1. Mengenali Potensi / Keahlian yang Dimiliki
Keahlian, potensi, serta kemampuan di dalam suatu usaha budidaya mutlak diperlukan. Meskipun kemampuan tersebut tidak harus Anda kuasai (dapat mempekerjaan orang yang ahli di bidangnya), namun jika Anda paham betul mengenai pengetahuan tentang budidaya yang akan dilakukan, itu merupakan sebuah nilai plus untuk memudahkan bisnis pertanian Anda.
Pengetahuan awal secara garis besar diperlukan agar meminimalisir kemungkinan untuk ditipu anak buah, serta mengetahui hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan, menghitung kebutuhan produksi yang dibutuhkan di dalam bisnis pertanian, serta mampu menghitung jumlah target yang akan dicapai dalam suatu usaha budidaya yang akan dijalankan.
2. Modal
Usaha apapun, tak terkecuali budidaya di bidang pertanian pastilah membutuhkan modal untuk menjalankannya. Namun, modal sebisa mungkin tidak dipandang hanya sebagai uang, alat pertanian, maupun lahan saja. Justru modal yang paling penting dan jarang diperhatikan adalah modal tak tampak seperti niat, keyakinan, semangat, dan kerja keras.
Tak jarang pula orang yang mempunyai modal fisik yaitu uang, justru tidak piawai dalam mengelola suatu usaha. Mereka hanya menginvestasikannya ke dalam bentuk asset seperti properti, logam mulia, maupun tanah kosong , tanpa dimanfaatkan untuk usaha yang lebih produktif. Sebaliknya, orang yang hanya bermodal semangat dan keyakinan walaupun tanpa modal materi yang berarti, terkadang justru dapat meraih kesuksesan.
Bob Sadino, pengusaha sukses agribisnis Indonesia mengungkapkan bahwa modal yang paling penting di dalam memulai sebuah usaha adalah “semangat, keberanian, keyakinan, dan kerja keras”. Keberanian di dalam mengambil keputusan dan keberanian untuk menjadi yang terdepan merupakan kunci utama untuk menjadi seorang entrepreneur sejati.
3. Peluang
Kemampuan untuk jeli melihat peluang pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang selalu positif thingking sehingga setiap celah bisa menjadi peluang. Di dalam benak orang seperti itu, hal sekecil apapun adalah peluang usaha yang berpotensi menghasilkan uang yang berlimpah.
Contohnya bisnis pertanian usaha budidaya itik jantan. Pada awalnya belum ada orang yang meliriknya. Umumnya itik hanya dibudidayakan untuk diambil telurnya, kemudian menjual dagingnya setelah itik tidak bertelur optimal (afkir).
Namun tidak demikian dengan seorang Joko Slameto, seorang peternak itik di Depok, Jawa Barat. Anak itik jantan yang awalnya tidak dimanfaatkan, dibudidayakan menjadi itik jantan muda untuk dimanfaatkan dagingnya. Ia sanggup meyakinkan para konsumen bahwa itik jantan muda memiliki daging yang lebih lunak dan rasanya lebih lezat. Dan akhirnya Joko Slameto dapat meraih kesuksessan, yaitu mampu menembus pasar keberbagai rumah makan bergengsi di JABODETABEK.
4. Masa Depan Usaha
Sebisa mungkin carilah peluang binis pertanian yang memiliki masa depan panjang, yang terus dibutuhkan oleh manusia. Misalnya, usaha budidaya ternak potong hewan yang memiliki masa depan baik karena sejak dahulu harganya tetap stabil dan akan terus dibutuhkan selama manusia masih membutuhkan daging sebagai lauk-pauk.
Dan jangan memilih bisnis pertanian yang bersifat pendek. Misalnya usaha budidaya ikan louhan. Awalnya usaha ini begitu menarik banyak orang karena harga jual ikan louhan yang sangat tinggi. Namun seiring dengan ketenaran ikan louhan yang menurun, otomatis harganya pun turun drastis dan berefek pada pengusaha budidaya ikan louhan yang gulung tikar.
B. Menentukan Lokasi Bisnis Pertanian
1. Lokasi yang Strategis
Biasanya bisnis pertanian yang membutuhkan lokasi yang strategis adalah usaha komoditas hias. Lokasi tersebut selain sebagai tempat budidaya, juga dapat dijadikan sebagai tempat pemasaran. Konsumen dapat melihat langsung komoditas yang ditawarkan karena yang dijual memang nilai keindahan komoditasnya.
2. Kondisi Lokasi
Untuk memulai sebuah bisnis pertanian, terlebih dahulu Anda harus melakukan survey lokasi. Kecocokan antara lahan budidaya dengan komoditas tertentu perlu diperhatikan. Budidaya tidak dapat dipaksakan hanya karena Anda ingin meniru keberhasilan orang lain, karena belum tentu sebuah bisnis pertanian yang dilakukan di lokasi tertentu akan sama berhasilnya jika dilakukan di lokasi Anda.
Contohnya, lokasi yang mempunyai debit air yang deras lebih pas untuk melakukan budidaya ikan mas, dibandingkan dengan budidaya ikan gurame. Jika Anda tetap bersikeras ingin melakukan budidaya gurame, maka Anda harus memperlambat debit air yang tentunya akan membutuhkan biaya tambahan pula.
Demikianlah beberapa hal yang patut diperhatikan sebelum Anda melakukan suatu bisnis pertanian. Kembali mengutip ungkapan Bob Sadino: “Sekecil apapun penghasilan Anda sebagai pengusaha, Anda adalah bos, dan sebesar apapun gaji Anda sebagai karyawan, Anda tetaplah pekerja”.
4 Prinsip Dasar Merintis Bisnis Pertanian & 2 Cara Menentukan Lokasi Bisnis
4 Prinsip Dasar Merintis Bisnis Pertanian & 2 Cara Menentukan Lokasi Bisnis