Sudah sejak lama manfaat susu kambing diketahui mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Predikat tersebut di sandang karena manfaat susu kambing terbukti mampu menyembuhkan penyakit-penyakit berat seperti kanker, diabetes mellitus, maag kronis, serta asma akut.
Selain itu, bagi wanita sedang hamil dan menyusui manfaat susu kambing sangat baik untuk tambahan gizi dan dapat memperlancar ASI. Menurut hasil riset, susu kambing tidak hanya tergolong susu rendah lemak, tetapi banyak terkandung bebagai nutrisi seperti protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin B12, kalsium, asam folat, sodium, zat besi, selenium dan juga sodium. Dengan kandungan lengkap tersebut maka wajar saja bahwa manfaat susu kambing sangat baik jika Anda konsumsi.
Pada kandungan protein yang terkandung dalam susu kambing sekitar 4,3%, sedikit lebih banyak di banding kandungan protein dari susu sapi yang hanya 3,3 % saja. Namun sayang, aroma prengus yang di hasilkan susu kambing terkadang menjadi alasan kenapa orang lebih menyukai susu sapi, meskipun tahu bahwa manfaat susu kambing banyak.
Mendapati fakta demikian, para produsen susu kambing di Indonesia kemudian berinovasi untuk menghilangkan aroma prengus, agar susu kambing dapat di konsumsi oleh siapa saja, tanpa terganggu aroma khas kambing yang kuyrang sedap. Akhirnya produsen mengolah susu kambing menjadi bentuk kapsul, susu bubuk, bahkan kefir untuk menghilangkan aroma prengusnya.
Mengolah Manfaat Susu Kambing Menjadi Kefir ?
Moedijono Ganeta, salah seorang produsen susu kambing asal Sidoarjo, Jawa Timur telah mampu berinovasi mengolah manfaat susu kambing menjadi kefir. Kefir pada dasarnya adalah system pengolahan susu menjadi seperti yogurt, namun menggunakan mikroba berbeda dalam proses fermentasinya. Manfaat susu kambing olahan Moedijono tersebut bebas prengus dan memiliki rasa yang masam yang segar.
Ide kreatif Moedijono dengan mengolah manfaat susu kambing terinspirasi oleh dirinya sendiri yang kerap mengkonsumsi susu kambing segar. “rajin minum selama sebulan, badan terasa bugar, sayang sekali baunya prengus,” ujar Moedijono. Berdasarkan pengalaman pribadi itulah Moedijono kemudian mengembangkan susu kambing segar yang di olah menjadi kefir. “kini siapa saja bisa minum tanpa terganggu prengusnya, apalagi rasanya sedikit masam khas yogurt, lebih segar, “ ungkap Moejiyono.
Menjadi Kefir Manfaat Susu Kambing Lebih Mudah Diserap Tubuh dan Berasa Lebih Enak?
Keistimewaan lainnya dari susu kambing yang sudah di olah menjadi kefir, disamping hilang aroma prengusnya serta dapat menambah citarasa sedikit masam yang segar, kefir juga lebih cepat di serap oleh tubuh sebagai nutrisi pemenuhan kebutuhan gizi Anda.
Sri Usmiati MSi, peneliti di Balai Besar Pascapanen Pertanian yang fokus di bidang mikrobiologi susu mengungkapkan “Hal itu disebabkan karena pada saat fermentasi dilakukan, nutrisi yang terkandung di dalam susu kambing di urai menjadi rangkaian yang lebih sederhana sehingga memudahkan tubuh untuk menyerap kandungan yang ada di dalam susu kambing tersebut“.
Masih menurut lulusan Magister Ilmu Peternakan dari Institut Pertanian Bogor tersebut mengungkapkan, “mikroorganisme baik yang ada di dalam kefir jumlahnya juga lebih banyak di bandingkan dengan yogurt. Kefir sendiri terbentuk dari sekumpulan yeast (khamir) dan juga bakteri asam laktat”.
Mikroorganisme yeast yang lazim di gunakan adalah jenis Saccharomyses sp, sementara itu bakteri asam laktat yang sering di manfaatkan untuk proses fermentasi tersebut adalah Lactobacillus sp serta Streptococcus sp.” Karena mudah di serap tubuh, jadi dengan mengolah menjadi kefir manfaat susu kambing menjadi mudah diserap, dan dianjurkan bagi penderita gangguan pencernaan,” tutur wanita yang kerap di panggil Bu Sri ini.
Cara Mengolah Manfaat Susu Kambing Menjadi Kefir?
Awal mula perkenalan Moedijono dengan kefir adalah pada saat Ia berkunjung ke Malaysia pada pertengahan 2004 silam. Bahkan di Malaysia, kefir sudah tersohor sebagai minuman probiotik yang sering di konsumsi masyarakat untuk melancarkan system pencernaan.
Sepulangnya dari negeri Jiran tersebut, Moedijono berhasrat untuk membuat kefir di Indonesia. Namun karena terkendala masalah bibit kefir yang susah di dapat, niat tersebut baru dapt di realisasikan empat tahun kemudian yaitu pada 2008. Ia dapatkan bibit kefir dari kawannya yang juga bekerja sebagai peneliti di Institut Pertanian Bogor.
Setelah mendapatkan susu kambing segar dari daerah Malang dan Lumajang, Moedijono segera mengolah manfaat susu kambing segar tersebut dengan bibit kefir. Komposisinya adalah setiap 2 liter susu kambing segar, di beri bibit kefir sebanyak 100 gram.
Setelah kedua bahan tersebut tercampur sempurna dengan cara diaduk hingga merata, Pria yang kini telah berusia 61 tahun tersebut kemudian memasukkannya ke dalam wadah bersih, menutupnya rapat, serta di simpan di tempat yang sejuk namun tidak terlalu lembab, agar manfaat susu kambing tetap terjaga dan tidak tercemar oleh kotoran atau debu.
Ingin Sukses Bisnis Kambing? Pahami 2 Hal Mendasar Ini Terlebih Dahulu !!
Setelah 24 jam, kefir sudah dapat di konsumsi. Namun Moedijono membagi panen kefir menjadi dua periode. Pertama setelah 24 jam, dan yang kedua setelah 48 jam. Berdasarkan pengalaman Moedijono sendiri, lama fermentasi akan mempengaruhi rasa masam dari kefir tersebut.
“Kefir 24 jam rasanya kurang masam, jadi cocok untuk orang yang menderita penyakit ringan seperti maag atau ambeiyen, nah kalo yang di fermentasi hingga 48 jam rasanya lebih masam, bagus untuk penderita kanker, asam urat, diabetes, maupun penderita kolesterol tinggi,” Demikian ungkap Moedijono.
Proses fermentasi kefir pun semakin efisien sebab endapan sisa fermentasi dapat di gunakan kembali menjadi bibit kefir. “setelah 24 jam atau 48 jam, kefir disaring dan sudah dapat diminum, sementara endapan sisa di saringan bisa dipakai untuk bibit kefir selanjutnya,” Tutup Moedijono sembari menyodorkan segelas susu kefir hasil karya kreatifnya kepada Kami.
Demikian Infoagri yang bisa kami bagikan untuk Anda, dengan mengolah susu kambing menjadi kefir, manfaat susu kambing dapat Anda peroleh tanpa ada bau pregus yang menyengat dan tentunya rasa menjadi lebih enak.
terimakasih infonya gan