Cara menanam sawi putih – Sawi putih atau dikenal dengan nama lain petsai adalah tanaman sayuran daun yang berasal dari family Cruciferae ( kubis – kubisan ). Tanaman ini bernilai ekonomis tinggi dan mempunyai rasa yang enak. Sawi putih adalah sumber vitamin A, vitamin B dan vitamin C. Untuk melakukan budidaya sawi putih ada sejumlah syarat yang harus Anda perhatikan. Antara lain kondisi iklim, kelembaban udara, curah hujan dan kondisi dari tanah yang akan digunakan. Suhu atau iklim yang cocok untuk budidaya sawi putih adalah 19 – 21 derajat celcius, kelembaban berkisar antara 80 – 90%, curah hujan mencapai 1.000 – 1.500 mm/tahun dan kondisi permukaan tanah ketinggiannya sekitar 1.000 m.
Jika syarat tersebut kurang terpenuhi maka pertumbuhan sawi putih tidak akan sempurna. Selain persyaratan di atas, untuk mendapatkan hasil sawi putih yang maksimal maka cara menanam sawi putih haruslah memperhatikan teknik dan penerapannya. Berikut cara menanam sawi putih yang baik dan benar :
Mempersiapkan Bibit
Menyemaikan Benih
Untuk tiap hektar lahan membutuhkan benih sekitar 200 – 250 gram. Siapkan media semai berupa tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang dengan menggunakan perbandingan 3 : 1. Setelah media semai Anda campur dengan merata, ayak campuran tersebut dengan menggunakan ayakan pasir dan masukkan ke dalam polybag. Kemudian masukkan benih ke dalam polybag. Anda juga dapat menggunakan bumbungan dari daun pisang sebagai ganti polybag.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan bedengan. Bedengan persemaian ini bisa Anda buat dengan menggunakan ukuran 100 cm dan tinggi 15 – 20 cm. Lengkapi bedengan dengan pembatas pada sisi – sisinya. Pembatas dapat menggunakan kayu atau bilah bambu. Fungsi pembatas ini adalah agar tanaman tidak dirusak oleh binatang peliharaan Anda seperti ayam atau bebek.
Jika benih telah siap dipindah tanam maka siramlah terlebih dahulu polybag hingga lembab. Penyiraman dilakukan sehari sebelum pindah tanam. Setelah semua siap, pindahkan benih satu persatu secara berurutan di tengah bedengan. Sobek polybag secara perlahan agar tanah tidak rusak. Proses penanaman dilakukan dari ujung ke ujung. Setelah benih selesai ditanam maka timbunlah permukaan media dengan media semai dengan ketebalan 0,5 cm. Tutup bedengan persemaian dengan menggunakan daun pisang atau plastik. Tutup selama kurang lebih 4 – 5 hari sampai benih mulai berkecambah.
Merawat Persemaian
Setelah benih mulai berkecambah, bukalah penutup dan lakukan penyiraman secara rutin agar kelembaban bedengan tetap terjaga. Apabila terdapat serangan penyakit maka segera lakukan penanggulangan dengan melakukan penyemprotan fungisida benlate dengan dosis 1 gram/liter air. Setelah bibit berumur 18 – 20 hari tanaman dapat Anda pindahtanam ke lahan yang telah disiapkan.
Mengelola Lahan
Lakukan penggemburan lahan dengan cara dicangkul, sehingga aerasi dapat berjalan baik dan zat beracun pada tanah hilang. Hilangkan gulma dan tanaman pengganggu lainnya sehingga tanaman sawi putih dapat tumbuh dengan maksimal karena tidak bersaing dengan tanaman gulma. Berikan pengapuran jika pH tanah kurang dari 5. Minimal 1 ton untuk tiap hektarnya.
Pemupukan
Cara menanam sawi putih selanjutnya adalah pemupukan. Jenis pupuk yang bisa Anda gunakan adalah pupuk kompos atau pupuk kandang. Fungsi dilakukannya pemupukan pada cara menanam sawi putih adalah untuk menyediakan unsur hara, memperbaiki struktur tanah dan menahan air yang ada di dalam tanah. Jika dibituhkan, Anda dapat menambahkan pupuk Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K).
Proses Penanaman
Dalam proses cara menanam sawi putih, terlebih dahulu buatlah lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak tanam 50 x 60 cm. Waktu yang baik untuk memulai proses penanaman yaitu pada waktu pagi dan sore hari. Pilih bibit yang segar dan sehat untuk dipindah tanam ke lahan. Setelah ditanam tutup lubang tanam dengan rapat lalu tekan perlahan sampai tanaman berdiri dengan tegak. Setelah itu siram bibit sampai benar – benar basah.
Pemupukan Susulan
Anda dapat melakukan pemupukan susulan sebanyak 2 kali. Yaitu pada saat tanaman sawi putih berumur 2 minggu dan pada saat tanaman sawi putih berumur 4 minggu. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara melingkar pada tajuk tanaman sejauh 15 – 20 cm dengan kedalaman 10 – 15 cm. Dosis yang bisa Anda gunakan pada pemupukan susulan ini adalah 55 kg urea, 117 kg ZA dan 56 kg KCL.
Pemeliharaan Tanaman
Cara menanam sawi putih selanjutnya adalah melakukan perawatan tanaman. Ada beberapa tahap dalam pemeliharaan tanaman sawi putih, antara lain yaitu:
Penjarangan Dan Penyulaman
Lakukan penjarangan saat tanaman sawi putih berumur 10 – 15 hari dan lakukan penyulaman saat tanaman ada yang mati. Penyulaman dapat Anda ambilkan dari bedengan tempat persemaian.
Sanitasi Lahan
Sanitasi lahan pada cara menanam sawi putih dapat Anda lakukan 1 – 2 kali sebelum proses pemupukan dilakukan atau pada saat umur tanaman 2 – 4 minggu. Sanitasi harus Anda lakukan dengan hati – hati karena dapat merusak perakaran tanaman.
Pengairan Tanaman
Pada tahap cara menanam sawi putih selanjutnya adalah pengairan. Pengairan atau penyiraman dapat Anda lakukan 1 – 2 kali sehari pada awal fase pertumbuhan sawi putih. Waktu ideal untuk melakukan penyiraman adalah di waktu pagi dan sore hari.
Penyemprotan Pestisida
Sebelum hama dan penyakit menyerang tanaman, Anda dapat melakukan pencegahan dengan melakukan penyemprotan pestisida. Penyemprotan dapat Anda lakukan secara rutin tiap 1 – 2 minggu sekali. Untuk dosis, Anda bisa melihat dari populasi hama yang menyerang tanaman sawi putih.
Panen Dan Pascapanen
Petsai yang telah berumur 25 – 65 hari sudah dapat Anda panen, tergantung dari jenis varietas yang Anda gunakan. Sawi putih yang siap panen mempunyai ciri krop yang kompak serta berukuran besar.
Cara memanen saw putih bisa dilakukan dengan memotong bagian batang dengan menggunakan pisau yang tajam. Hasil panen pada kebun yang dirawat dengan baik bisa berkisar 2 – 3 kg pertanaman. Letakkan hasil panen pada tempat yang teduh dan terlindungi dari panas dan hujan. Budidaya tanaman sawi pakcoy bisa Anda baca di sini. Klik di sini.
Salam petani digital Indonesia.
Saat ini petani juga perlu go digital untuk membantu memasarkan produk pertanian secara online.
Semoga dengan hadirnya pak tani digital, para petani bisa lebih sejahtera.