Tanaman kumis kucing merupakan tanaman obat dengan ciri batang basah tegak. Tanaman ini berasal dari wilayah Afrika kemudian saat ini sudah menyebar sampai ke wilayah Asia dan Australia. Untuk di Indonesia sendiri sentra penanaman tanaman kumis kucing terdapat di pulau Jawa. Spesies kumis kucing yang banyak terdapat di pulau Jawa adalah O. thymiflorus, O. aristatus. O. petiolaris dan masih banyak jenis lainnya. Klon kumis kucing yang banyak di tanam oleh petani adalah klon berbunga putih dan ungu.
Manfaat dari tanaman kumis kucing sangatlah banyak, daun kumis kucing basah maupun kering dapat Anda gunakan sebagai bahan obat – obatan herbal. Daun kering biasanya dipakai sebagai obat untuk memperlancar keluarnya air kemih. Di India, daun kering kumis kucing digunakan untuk mengobati reumatik. Masyarakat di Indonesian banyak menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya untuk menembuhkan encok, batuk, sembelit dan masuk angin.
Syarat Tumbuhnya Tanaman Kumis Kucing
Tanaman kumis kucing dapat tumbuh pada daerah dengan curah hujan lebih dari 3.000 mm/tahun. Dengan mendapatkan sinar matahari penuh tanpa naungan. Jika diberi naungan maka kadar ekstrak daun akan menurun. Sedangkan untuk suhu ideal adalah panas sampai sedang. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik pada ketinggian 500 – 1.200 mdpl.
Tanaman kumis kucing dapat tumbuh dengan mudah pada tanah yang gembur, subur, banyak mengandung bahan organik dan dengan tata kelola air dan udara yang baik. Tanah latosol dan andosol sangat baik untuk budidaya kumis kucing.
Teknis Budidaya Tanaman Kumis Kucing
Cara mudah dan biasa digunakan untuk budidaya tanaman kumis kucing adalah dengan menggunakan bibit dari perbanyakan vegetatif dengan cara stek batang. Bahan stek yang digunakan adalah dari tumbuhan yang normal, subur dan sehat. Cara steknya adalah dengan memilih batang yang tidak terlalu tua atau muda dan sudah berkayu. Potonglah batang dengan menggunakan pisau tajam dan pangkas sampai bersih. Potong batang menjadi stek dengan ukuran 15 – 20 cm dan berbuku 2 – 3. Buang sebagian daun agar penguapan air berkurang. Adapun kebutuhan bibit untuk 1 hektar dengan menggunakan jarak tanam 40 x 40 cm diperlukan sekitar 50.000 – 60.000 stek/ha.
Stek dapat langsung Anda tanam pada lahan produksi atau ditanam lebih dulu di persemaian. Jika Anda menanam pada persemaian maka gunakan jarak tanam 10 x 10 cm. Segera tanam Stek pada lahan yang telah Anda olah dengan kedalaman 20 cm. Setelah itu lakukan perawatan dengan melakukan penyiraman sebanyak 1 – 2 kali sehari. Penyiraman tergantung pada cuaca dan hujan yang terjadi. Beri sedikit naungan pada stek dengan menggunakan plastik transparan, jerami atau dedaunan kering. Setelah tunas muncul maka bibit bisa dipindahkan ke kebun produksi.
Mempersiapkan Lahan Produksi
Cara menanam kumis kucing yang pertama adalah tanah diolah sedalam 30 – 40 cm. Gulma dan tanaman pengganggu lainnya disingkirkan. Biarkan tanah selama 15 hari. Setelah 15 hari, buatlah bedengan dengan lebar 100 – 120 cm dengan ketinggian bedengan sekitar 30 cm dan jarak antar bedengan 40 – 50 cm. Untuk panjang bedengan Anda bisa menyesuaikan dengan lahan. Campur tanah bedengan dengan pupuk kandang kotoran sapi dengan dosis 15 – 20 kg/ha.
Setelah bedengan jadi, buatlah lubang tanam dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak tanam 40 x 40 cm. Masukkan pupuk kandang sebanyak 2 – 3 kg/lubang dan tutup lubang menggunakan tanah. Waktu menanam yang baik adalah di awal musim penghujan, kecuali di tempat Anda ketersediaan air selalu tersedia sepanjang tahun maka waktu penanaman bisa kapan saja. Cara penanaman tanaman kumis kucing:
- Pilih bibit yang terbaik dari persemaian.
- Buatlah lubang kecil pada lubang tanam yang telah ditutup tadi.
- Tanam bibit tegak lurus dengan kedalaman 5 cm atau 1/3 bagian dari pangkal batang stek. Setiap lubang tanam bisa Anda isi 4 – 6 bibit/stek.
- Padatkan tanah di sekitar bibit kemudian siram sampai cukup basah.
Memelihara Tanaman Kumis Kucing
Lakukan penjarangan dan penyulaman antara 1 – 15 hari setelah tanam. Lakukan juga penyiangan gulma secara berkelanjutan. Untuk pemupukan dosis pupuk yang dianjurkan adalah 75 kg/ha pupuk urea yang bisa Anda berikan setiap 3 kali panen atau 6 – 9 minggu sekali. Pemberian pupuk disebar dalam larikan dangkal diantara baris tanaman dan segera ditutup dengan menggunakan tanah.
Pada awal masa pertumbuhan Anda hendaknya melakukan penyiraman 1 – 2 kali sehari. Setelah tanaman rimbun dan terlihat kokoh penyiraman bisa Anda kurangi asalkan tanah tidak sampai kering. Penyiraman dapat dilakukan dengan menyiram langsung ke tanaman atau menggenangi saluran diantara bedengan.
Penanggulangan Hama Dan Penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman kumis kucing adalah ulat dan kutu daun. Sedangkan untuk penyakit biasanya disebabkan oleh jamur upas. Jamur ini akan menyerang cabang atau batang tanaman kumis kucing yang berkayu. Untuk pengendalian Anda bisa melakukannya dengan cara memperbaiki tata air, menjaga kebersihan kebun, membuang bagian yang terinfeksi, melakukan pergiliran tanaman dan memyemprotkan pestisida selektif.
Proses Panen dan Pasca Panen
Ciri tanaman kumis kucing yang siap panen adalah tanaman telah berusia 1 bulan, tangkai bunga belum muncul dan tinggi tanaman 50 cm. Panen pertama yang Anda lakukan jangan sampai terlambat, karena akan mempengaruhi produksi selanjutnya. Cara pemanenan tanaman kumis kucing yaitu memetik pucuk yang berdaun 3 – 5 helai. Kemudian rempal daun – daun yang telah tua dibawahnya sampai pada helai ke 10. Panen bisa Anda lakukan pada periode 2 – 3 minggu sekali. Dengan pemeliharaan yang intensif maka akan dihasilkan panen daun basah sekitar 6 – 9 ton/ha atau setara dengan 1- 2 ton/ha daun kering.
Setelah Anda selesai melakukan panen maka daun dapat disimpan di dalam karung dan dibawa ke tempat pengumpulan hasil. Adapun proses pasca panen untuk mendapatkan daun kering dengan kualitas ekspor adalah sebagai berikut:
- Simpan daun kumis kucing segar di hamparan anyaman bambu dalam suatu ruangan. Layukan daun pada tempat tersebut selama 1 – 2 hari.
- Setelah daun kumis kecing kering masukkan ke dalam kotak kayu persegi empat kemudian padatkan. Pemadatan bisa dilakukan dengan alat bantu dengan panjang dan lebar yang diukur sedemikian rupa sehingga alat pemadat bisa masuk ke dalam kotak seluruhnya. Setelah pemadatan berat daun kering dalam kemasan adalah sekitar 20 – 40 kg tergantung dari ukuran kotak yang Anda ingin gunakan serta tergantung pula dari permintaan pasar.
Selain kumis kucing, masih ada jenis tanaman obat lainnya yang bisa Anda budidayakan. Penasaran apa saja jenis tanamannya? klik di sini.
sumber gambar: manfaat, tokopedia, tokoherbaljogja
6 Tips Budidaya Tanaman Kumis Kucing – Baca Di Sini
6 Tips Budidaya Tanaman Kumis Kucing – Baca Di Sini