Peternak pemula usaha peternakan kelinci memilih usaha ini karena perawatannya mudah serta pakan yang digunakan tidak terlalu sulit untuk didapatkan. Salah satu petani yang telah sukses melakukan budidaya kelinci yaitu Suharyanto yang berdomisili di Desa Minggir Kabupaten Sleman, beliau mengatakan alasannya mengapa terjun dalam usaha peternakan kelinci karena perawatannya sangat mudah, pakannya mudah untuk didapatkan yaitu rumput ditambah dengan katul jika Anda ingin melakukan penggemukan.
Dari segi produksi ternak yang dimiliki Suharyanto, sepasang indukan dapat mengalami masa kawin 3 kali dalam satu tahun. Kawin dan bunting selama 1 bulan, lahir kemudian hingga usia 2 bulan bisa Anda jual. Kemudian 1 minggu hingga 10 hari indukan sudah bisa Anda kawinkan lagi. Sekali melakukan proses melahirkan, indukan kelinci dapat menghasilkan rata – rata jumlah anakan sebanyak 6 – 7 ekor. Adapun jenis bibit kelinci yang bisa Anda gunakan untuk membangun usaha peternakan kelinci adalah sebagai berikut:
- Jenis ram. Kelinci ini khusus untuk peternak dan pembibitan. Jenis kelinci ini bisa Anda peroleh dari peternak khusus pembibitan.
- Jenis bligon. Khusus bagi Anda yang ingin melakukan usaha peternakan kelinci pedaging, bisa menggunakan jenis ini.
Modal awal Suharyanto melakukan usaha peternakan kelinci ini adalah 1 pasang indukan. Setelah berjalan beberapa waktu, Suharyanto merasa bisnis ini sangat mudah dilakukan kemudian beliau menambah 1 pasang indukan lagi. Hingga akhirnya ada saudara Suharyanto yang melihat kegiatan beliau dan kemudian tertarik untuk memberikan bantuan modal. Modal yang diberikan kepada beliau kemudian dibuatkan kandang seharga 2 juta rupiah, pembelian bibit seharga 3 juta rupiah dan pembuatan kandang kecil yang menghabiskan dana 1 juta rupiah. Untuk tips pembuatan kandang kelinci yang baik dapat Anda baca pada artikel kami berikut ini, klik di sini. Saat ini jumlah indukan yang dipelihara oleh Suharyanto sudah lebih dari 15 pasang.
Untuk pakan usaha peternakan kelinci yang digunakannya, Suharyanto menggunakan rumput. Rumput tersebut sangat mudah didapatkan di lingkungan tempat beliau tinggal. Sebelum diberikan kepada kelinci, rumput – rumput tersebut harus dibiarkan layu terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan rumput yang masih dalam kondisi segar dan basah banyak mempunyai kandungan air sangat tinggi sehingga dapat mengakibatkan kelinci menjadi kembung dan sangat riskan bagi kesehatan kelinci.
Untuk kelinci pedaging, agar pertumbuhannya pesat maka dapat Anda berikan pakan berupa katul dan ampas gandum. Bagi peternak besar atau usaha peternakan kelinci besar, biasanya mereka mencampur katul dan ampas tahu yang telah diperas. Komposisi katul dan ampas tahu merupakan komposisi yang pas untuk penggemukan kelinci pedaging. Biaya pakan menggunakan katul biasanya menghabiskan dana Rp 16.000/kg untuk 15 indukan. Setiap minggunya 15 indukan tersebut membutuhkan katul 10 kg/ minggu. Pembuatan ransum pakan kelinci yang ideal untuk ternak kelinci, bisa Anda baca di sini.
Penyakit Pada Kelinci
Usaha peternakan kelinci tidak luput dari serangan penyakit. Untuk itu hal yang paling penting untuk Anda lakukan adalah memperhatikan kebersihan kandang agar penyakit tidak datang menyerang. Penyakit yang sering datang menyerang pada kelinci adalah penyakit gudik atau korengan. Kelinci sangat rentan terhadap penyakit yang satu ini. Bila kelinci Anda sudah terlanjur terkena penyakit gudik, maka Anda bisa menyuntiknya dengan wermaisin. Wermaisin dapat membuat gudik atau koreng menjadi kering.
Selain kebersihan kandang, Anda juga harus teliti dalam mengamati kesehatan ternak Anda. Apabila kondisi kotoran kelinci yang sering dikeluarkan selalu dalam kondisi cair, maka harus segera Anda tangani kata Suharyanto.
Pemasaran Ternak Kelinci
Sebelum melakukan pemasaran langsung, sebaiknya lebih dulu Anda menjalin hubungan atau kerjasama dengan peternak – peternak besar, karena peternak besar kadang kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar kelinci. Sehingga para peternak tersebut akan kepeternak – peternak kecil untuk dibeli kelincinya agar dapat memenuhi permintaan pasar dan Anda tidak perlu lagi repot untuk menjual hasil panen usaha peternakan kelinci Anda, kata Suharyanto. Lakukanlah croscheck dan konsultasi kepada peternak – peternak besar tersebut untuk mengetahui kondisi pasar kelinci, tambah beliau.
Kompetitor Usaha
Menurut Suharyanto, tidak ada kompetitor atau persaingan dalam usaha peternakan kelinci yang dilakukannya. “Setiap peternak di sini selalu menjalin kerjasama dengan para peternak lain”, kata beliau. “Para peternak besar selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada peternak – peternak pemula dalam menjalankan usaha peternakan kelinci ini”, imbuhnya.
Harga
Untuk menentukan harga kelinci tergantung dari usianya. Jenis flam atau spot usia 2 bulan dengan ukuran besar bisa mencapai harga Rp 150.000/pasang dan ukuran sedang dijual dengan harga Rp 60.000 – Rp 70.000/pasang. Jenis bligon usia 2 bulan dijual seharga Rp 40.000 – Rp 50.000 dan jenis indukan bligon dijual dengan harga Rp 170.000/ekor, tergantung pada postur tubuhnya. Untuk indukan spot dan flam bisa dijual dengan harga diatas Rp 200.000 tergantung postur tubuhnya juga.
Jenis flam atau spot usia 4 – 5 bulan bisa Anda jual dengan harga Rp 150.000 – Rp 200.000/ekor, tergantung dari kondisi dan ukuran fisiknya. Bligon usia 4 – 5 bulan bisa Anda jual dengan harga Rp 50.000 – Rp 60.000/ekor. Rex three color usia 4 – 5 bulan Rp 100.000 – Rp 150.000.
Omset pada siklus produksi ternak kelinci selama 3 bulan jika dalam kondisi lancar setelah masa bunting 1 bulan dimana rata – rata setiap 1 induk dapat menghasilkan 6 anakan maka 2 bulan kemudia anakan tersebut bisa Anda jual dengan harga Rp 60.000/pasang. Agar anakan kelinci Anda layak dijual dengan harga tinggi, berikut tips merawat anakan kelinci agar menghasilkan kelinci berkualitas. Baca di sini.
Pemasaran yang dilakukan Suharyanto untuk usaha peternakan kelinci nya hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan dari peternak besar dalam melayani klien mereka dan bila terjadi kesepakatan harga. Jika jumlah yang dipesan sedikit maka kelinci bisa diantarkan dan jika dalam jumlah besar maka akan diambil sendiri oleh konsumen.
sumber gambar: kickdahlan, peluangusahaindonesia
Tips Membangun Usaha Peternakan Kelinci Bagi Pemula
Tips Membangun Usaha Peternakan Kelinci Bagi Pemula