Kisah sukses pembibitan tanaman lada perdu ini berasal dari Banyumas Jawa Tengah. Nasrul Majid adalah pekebun yang berhasil melakukan pembibitan terhadap tanaman lada perdu ini. Awal kisahnya dimulai pada saat banyaknya keluhan dari penanam lada perdu pemula yang menjadi mitranya. Para pekebun tersebut sering gagal dalam memperbanyak lada perdu dikarenakan belum mengusai karakter dari tanaman ini. Menurut Nasrul pembibitan tanaman lada perdu ini memang relatif sulit dan perlu perlakuan intensif selama proses pembibitannya.
Salah satu kunci sukses dalam pembibitan budidaya lada perdu adalah pemilihan bibit yang digunakan. Bibit lada perdu yang baik menurut Nasrul adalah bibit yang yang berasal dari cabang tersier tanaman lada perdu yang masih hijau, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Cabang tersier disini adalah cabang yang muncul pada cabang sekunder. Sedangkan cabang sekunder berasal dari cabang primer yang menempel pada batang tanaman. “Jika Anda mengambil stek dari batang tua untuk pembibitan maka perakaran akan lambat tumbuhnya dan jika stek diambil dari batang yang masih muda maka akan mudah layu” kata Nasrul.
Cara Pembibitan Menggunakan Sungkup Tertutup
Cara yang digunakan Nasrul untuk pembibitan dalam budidaya lada perdu yang pertama adalah memotong batang tanaman dari anggota Piperaceae dengan kemiringan 45 derajat. Kemudia memotong batang kira – kira 3 ruas terdiri dari 2 – 3 daun. Kemudian Nasrul mencelupkan stek lada ke dalam larutan perangsang akar yang telah disiapkan. Lalu tancapkan stek ke dalam polibag yang telah berisi media tanah dan oleh Nasrul calon bibit lada perdu tersebut disimpan di bawah naungan sungkup plastik.
“Tanaman lada sangat menyukai lingkungan hidup yang teduh untuk tumbuh secara optimal”, kata Nasrul. Jika sungkup plastik Anda kurang teduh maka bisa ditambahkan dengan jaring – jaring peneduh pada bagian atas sungkup plastik. Hal ini dimaksudkan agar kondisi dibagian dalam sungkup lebih teduh lagi. Selama proses pembibitan sungkup harus tetap ditutup selama 3 pekan. Pada waktu 3 pekan tersebut tanaman lada perdu sedang dalam masa pembentukan akar.
Ketika telah memasuki umur 4 pekan, Nasrul membuka sungkup kemudian menyemprotkan dengan menggunakan pupuk daun dan fungisida dengan dosis rendah. Dosis yang digunakan adalah seperempat dari dosis anjuran yang ada di kemasan. Untuk frekuensi penyemprotan bisa Anda lakukan sekali dalam sepekan pada pagi hari. Setelah dilakukan penyemprotan, biarkanlah bibit dalam kondisi terbuka sehingga sisa larutan fungisida dan pupuk yang masih menempel pada permukaan daun mengering. “Jika Anda menutup sungkup pada saat tanaman masih basah akibat penyemprotan, maka akan mengakibatkan gosong pada daun” kata Nasrul.
Jika sudah dalam keadaan kering maka sungkup dapat ditutup kembali. Selama dalam masa perawatan di dalam sungkup, Nasrul juga sering melakukan pengontrolan kondisi tanah. Area pada dalam sungkup haruslah terbebas dari genangan air agar bibit tidak menjadi busuk. Oleh karena itu meninggikan tanah adalah salah satu solusi yang bisa Anda lakukan untuk mencegah genangan air dan bagian bawah dari polibag akan selalu dalam kondisi kering.
Nasrul biasanya melakukan pembesaran bibit lada perdu hingga berumur 5 – 6 bulan. Namun kadang kala ada konsumen yang meminta atau membeli bibit tanaman lada perdu Pak Nasrul pada umur 3 – 4 bulan. Saat ini sudah banyak calon pekebun yang sangat antusias untuk terjun menggeluti budidaya tanaman lada perdu , sehingga permintaan bibit terus meningkat. Nasrul bisa menjual 8.000 bibit dengan harga Rp 5.000 per bibitnya. Cara sungkup tertutup yang dilakukan Nasrul pada pembibitan tanaman lada perdu di atas mampu menekan jumlah bibit yang mati kurang dari 50%.
Bibit Yang Hidup 80%
Menurut pendapat Supartoto M.Agr.Sc seorang dosen Fakultas Pertanian Universitas Jendral Soedirman bahwa sumber bibit lada perdu yang paling ideal adalah berasal dari stek cabang buah. Supartoto menyarankan untuk memilih cabang dengan kandungan fotosintat yang tinggi. Caranya adalah pilihlah cabang buah yang menghadap ke arah timur dan bedaun penuh. Bibit dari cabang buah yang memiliki fotosintat tinggi mempunyai energi yang lebih banyak untuk tumbuh optimal. Sedangkan untuk media tanam yang baik bagi pertumbuhan bibit tanaman lada perdu adalah campuran dari 50% tanah dan 50% pupuk kandang.
Sebelum ditanam, celupkan stek batang tanaman lada perdu ke dalam larutan perangsang akar atau air kelapa. Setelah itu celupkan stek ke dalam larutan fungisida. Tujuannya adalah untuk mencegah cendawan yang bisa merugikan. Setelah itu simpan polibag ke dalam sungkup plastik dengan jaring peneduh. Usahakan sinar yang masuk hanya 40% saja.
Menurut Supartoto sungkup tidak boleh dibuka selama satu bulan. Karena pada waktu tersebut terjadi pembentukan kalus. Jika suasana atmosfir dalam sungkup berubah – ubah maka bisa mengakibatkan tanaman menjadi stres dan akibatnya pembentukan akar akan terganggu. Jika Anda ingin melakukan penyiraman maka lakukan melalui sela – sela sungkup.
Pekebun bisa memberikan mikoriza saat bibit tanaman lada perdu berumur 2 bulan. Dosis yang diberikan sekitar 2,5 gram per bibit. Dua pekan berikutnya, Anda bisa menyiramkan pupuk daun dengan konsentrasi sekitar 2,5 gram per liter air. Lakukan penyiraman setiap dua pekan. Sebulan sebelum Anda akan menjual bibit tanaman lada perdu bukalah sungkup sedikit demi sedikit agar bibit tanaman lada perdu bisa beradaptasi dengan sinar matahari. Dengan berbagai perlakuan itu maka persentase hidup bibit tanaman lada perdu bisa mencapai 80%.
Setelah proses pembibitan selesai, maka langkah selanjutnya adalah menanam tanaman lada perdu. Untuk cara menanam tanaman lada perdu Anda bisa membaca tips teknik budidaya lada perdu berikut ini.
Untuk tips panen tanaman lada perdu dan untuk menghasilkan lada hitam dan lada putih Anda bisa Klik di sini untuk artikel lebih lengkapnya. Untuk tips budidaya tanaman lainnya Anda bisa membacanya di bawah ini.
Sukses Pembibitan Tanaman Lada Perdu Tingkat Keberhasilan 80%
Sukses Pembibitan Tanaman Lada Perdu Tingkat Keberhasilan 80%