Tanaman kacang kedelai merupakan tanaman yang masuk dalam kelas tanaman polong-polongan. Tanaman yang memiliki nama latin Glycine max merupakan tanaman yang banyak dicari untuk dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan makanan, sepeti tempe, tahu, serta kecap. Budidaya kedelai sudah dilakukan masyarakat sejak 3500 tahun silam. Kegemaran masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi tahu dan tempe membuat permintaan tanaman kacang kedelai di pasaran mengalami peningkatan yang cukup tinggi, hal tersebut membuat petani kedelai yang ada di Indonesia sulit untuk memenuhi permintaan pasar. Sehingga impor kedelai dilakukan untuk memenuhi permintaan kedelai di pasar.
Sebetulnya dalam melakukan budidaya tanaman kacang kedelai sangatlah mudah, bahkan Anda dapat membudidayakan kedelai dengan sistem tumpang sari. Hanya saja, agar Anda mendapatkan hasil panen yang memuaskan, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, maka Anda harus melakukannya dengan baik dan benar atau sesuai anjuran yang ada. Sekarang ini, dalam membudidayakan tanaman kacang kedelai, Anda dapat menggunakan atau mengaplikasikan Rhizobium. Dengan penerapan Rhizobium tersebut, maka Anda akan mendapatkan hasil panen yang memuaskan. Tapi tahukah Anda tentang Rhizobium? Serta manfaat Rhizobium dalam melakukan budidaya kacang kedelai.
artikel kedelai: Tips Penanganan Pasca Panen Kacang Kedelai
Rhizobium sendiri berasal dari dua suku kata, yaitu kata “Rhizo” yang berarti akar dan “bio” yang artinya hidup. Jadi secara keseluruhan Rhizobium adalah bakteri yang sifatnya aerob dimana koloni dan dan bentuk batangnya berwarna putih dan berbentuk sirkulasi. Jenis bakteri ini biasanya menghambat nitrogen hidup yang ada di dalam tanah serta berasosiasi secara simbiotik bersama sel akar legume, spesifiknya satu dan bersifat host. Jenis bakteri ini juga berupa organotrof, tidak berspora, aerob, pleomorf, berbentuk batang, serta gram negatif.
Morfologi dari jenis bakteri satu ini lebih dikenal dengan bakteroid. Rhizobium bekerja dengan menginfeksi bagian akar leguminoceae dari bagian ujung-ujung bulu akar yang tidak berselulose, hal ini dikarenakan Rhizobium tidak mampu untuk menghidrolisis selulose. Pada dasarnya unsur N atau nitrogen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dari tanaman kedelai berasal dari dalam tanah juga dari N atmosfir melalui keterkaitan dengan bakteri Rhizobium.
Bakteri jenis ini dapat membentuk bintil akar atau biasa disebut dengan nodul. Bintil tersebut akan menambat dari udara ke bagian akar kedelai Anda. Rhizobium sebetulnya hanya cocok pada lahan kering, karena biasanya produktivitas kedelai di lahan kering lebih rendah dibandingkan dengan lahan sawah.
Penggunaan dari jenis bakteri ini tidak memberikan ancaman bahaya atau efek samping terhadap proses budidaya kedelai Anda. Bahkan jika Anda meningkatkan penggunaan Rhizobium justru dapat menghindari pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari pupuk buatan. Bahkan Rhizobium dapat bertahan lama, sehingga masih berfungsi dan dapat berguna pada musim tanam berikutnya.
Dari hasil Penelitian, telah dibuktikan bahwa dengan pengaplikasian Rhizobium menjadi pupuk hayati di lahan marginal atau lahan yang kering akan menunjang ketersediaan hara serta hasil tanaman Anda, berkisar antara 20-100% dan akan meningkatkan efiensi dari penggunaan pupuk Anda. Dengan terjadinya peningkatan bintil akar kedelai Anda akibat pemberian Rhizobium atau legin, maka akan terjadi peningkatan unsur N atau nitrogen. Pada akhirnya akan membuat tanaman kacang kedelai Anda dapat tumbuh secara optimal.
Disamping itu, hasil Penelitian juga membuktikan dengan memberikan Rhizobium dapat mengakibatkan peningkatan polong berisi serta penurunan polong yang hampa pada tanaman kacang kedelai Anda. Bahkan kelembaban tanah, pH tanah, serta sistem drainase Anda akan tetap terjaga dengan baik. Bahkan pada kesiapan lahan Anda pada musim tanam berikutnya.
Akan tetapi Anda harus sadari, penggunaan dari Rhizobium bukan merupakan cara yang mutlak dalam peningkatan produksi tanaman kacang kedelai, Anda tetap harus memperhitungkan faktor-faktor pendukung lainnya untuk keberhasilan budidaya kedelai Anda. Faktor – faktor tersebut seperti penggunaan benih yang unggul, waktu penanaman yang tepat, pemupukan yang berimbang, serta pemberian bahan organik. Dengan sistem pemeliharaan yang baik dan benar serta di dorong dengan pengaplikasian Rhizobium, maka apa yang Anda harapkan untuk mendapatkan hasil panen tanaman kacang kedelai yang bermutu dari segi kualitas dan kuantitas dapat tercapai.
Pada kesimpulannya bakteri Rhizobium adalah penghambat nitrogen yang ada di dalam tanah serta berasosiasi secara simbiotik bersama sel akar legume, memiliki sifat host spesifik 1 spesies. Jenis bakteri ini cenderung untuk membentuk nodul akar untuk satu spesies tanaman saja.
Jadi pada dasarnya, inokulan untuk benih tanaman kacang kedelai Anda dapat diberikan sebelum Anda menanam. Sehingga pemberian inokulan dapat mengurangi jumlah nitrogen yang Anda gunakan dalam menamam kedelai. Dengan hal tersebut tanaman kacang kedelai dapat mengalami peningkatan produksi serta pendapatan Anda juga akan mengalami peningkatan.
artikel terkait kedelai: Usaha Susu Kedelai Keuntungan Berlipat
sumber gambar: jabarprov, mitalom, aguskrisna
Peranan Rhizobium Dalam Peningkatan Hasil Tanaman Kacang Kedelai
Peranan Rhizobium Dalam Peningkatan Hasil Tanaman Kacang Kedelai