Anda tentunya sudah mengenal tanaman satu ini, yaitu tanaman jagung. Saat ini jagung telah menjadi kebutuhan pokok sebagian masyarakat untuk di konsumsi sehari-hari. Tanaman jagung relatif mudah untuk Anda budidayakan, lebih mudah dibudidayakan dibanding tanam cabe, tomat, serta tanaman lainnya. Jagung memiliki permintaan pasar yang tinggi karena kaya akan kandungan karbohidrat yang cocok untuk Anda jadikan sebagai pengganti beras serta gandum. Untuk jenis jagung yang dibudidayakan Anda bisa memulainya dengan menanam jenis jagung organik.
artikel jagung terkait: 11 Langkah Cara Tumpang Sari Tanaman Jagung dan Tanaman Kedelai
TAHAP-TAHAP DALAM MENANAM JAGUNG ORGANIK
Syarat Tumbuh Jagung Organik
Jagung sebetulnya memiliki sifat yang tergolong bersahabat bagi petani, karena jagung sendiri memiliki tingkat adaptasi yang yang relatif tinggi. Jagung dapat Anda tanam pada dataran rendah maupun pada dataran tinggi. Disamping itu jagung juga dapat tumbuh pada tanah yang memiliki tingkat pH antara 5-8.
Hal penting yang perlu Anda perhatikan adalah kondisi tanah yang memiliki kandungan hara yang baik untuk pertumbuhan jagung organik. Tanaman ini memerlukan unsur nitrogen yang cukup besar, serta Anda juga harus memperhatikan unsur hara lain seperti kalium serta fosfat.
Mengolah Lahan Jagung Organik
Dalam proses menanam jagung organik, Anda dapat menggunakan lahan bekas sawah atau Anda bisa gunakan sistem bedengan. Namun jika Anda menggunakan lahan sawah, tentunya lahan tidak boleh tergenang oleh air. Sehingga harus ada bedengan yang berfungsi untuk sistem pengairan atau drainase.
Bedengan dapat Anda buat dengan ukuran lebar 1 meter dengan ketinggian 20-30 cm. Dengan ukuran bedengan seperti itu, Anda dapat menanam jagung 2 baris dalam 1 bedengan. Anda juga harus mengatur jarak antar bedengan. Jarak antar bedengan berkisar 30-40 cm.
Sebagai pemupukan dasar, Anda dapat menggunakan campuran pupuk kandang yang terdiri dari campuran kotoran ayam dengan kotoran sapi atau kambing. Skala perbandingannya 1 karung kotoran kambing atau sapi dengan 1 karung kotoran ayam. Tujuan dari pemberian kotoran ayam adalah meningkatkan unsur nitrogen di dalam tanah. Sedangkan kotoran sapi atau kambing untuk meningkatkan unsur kalium serta fosfat. Total pupuk kandang yang Anda butuhkan dalam menanam jagung organik yaitu 5 ton per hektarnya.
Tahap Penanaman Jagung Organik
Sebaiknya Anda memulai tahap penanaman pada awal musim hujan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan jumlah dari pengairan sebelum Anda menanam. Tapi jika Anda memulai pada awal musim kemarau, maka Anda harus menyiapkan pengairan yang cukup selama proses menanam jagung organik. Agar panen Anda dapat maksimal atau berlimpah, Anda harus telaten atau teliti dalam memilih bibit unggul yang baik untuk Anda gunakan. Anda dapat menggunakan beberapa jenis bibit jagung, seperti jagung manis, jagung hibdrida, serta jagung super.
Sebelum Anda menanam benih jagung, pastikan Anda sudah membuat lubang tanam sedalam 2-3 cm. Anda dapat memasukkan sebanyak 2 benih jagung setiap lubangnya. Setelah itu, tutup kembali lubang tanam menggunakan tanah yang tercampur kompos. Dalam 1 hektar lahan jagung organik, Anda akan membutuhkan 8 kg benih. Jarak ideal antar lubang dalam menanam jagung organik adalah 60-75 cm. Budidaya jagung Anda dapat dikatakan sukses ketika jumlah populasi dari tanaman jagung Anda tumbuh berkisar 34 ribu-37 ribu per hektarnya.
Tahap Pemeliharaan
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam tahap pemeliharaan jagung organik, diantaranya adalah :
- Anda harus melakukan penyiangan 1 kali dalam 2 minggu. Gulma yang harus Anda tuntaskan adalah rumput atau tanaman liar yang tumbuh disekitar tanaman jagung organik Anda.
- Lakukanlah proses pembubunan untuk memperkokoh batang jagung organik Anda agar tidak mudah roboh serta menjaga kondisi akar agar tertutup oleh tanah.
- Lakukan tahap penjarangan, tahap ini Anda lakukan ketika ada tanaman jagung organik yang kurang sehat atau pertumbuhannya kurang optimal. Penajarangan Anda lakukan dengan mencabut tanaman yang tidak baik, serta disulam atau di ganti dengan tanaman yang baik.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama yang sering ditemukan dalam proses budidaya jagung organik adalah hama penggerek, kutu daun, penggerek tongkol, tikus, serta belalang. Berikut uraian tentang jenis hama pada budidaya jagung organik:
- Hama penggerek batang atau Furnacalis. Hama jenis ini umumnya menyerang jagung Anda ketika pada fase vegetatif dan generatif. Hama jenis ini menyerang jagung organik Anda di bagian batang, karena larva penggerek memakan batang jagung Anda untuk di jadikan sebagai makanannya. Untuk mengendalikan hama ini, Anda dapat melakukan rotasi tanam dengan tanaman kedelai atau kacang tanah. Cara lain yang dapat Anda lakukan yaitu memotong bunga jantan. Selanjutnya Anda harus menentukan waktu tanam dimana waktu yang tidak terjadi ledakan hama. Anda dapat memusnahkan hama secara alami, caranya dengan memanfaatkan musuh alami contohnya seperti Trichogramma spp serta Euborellia Annulata.
- Hama ulat tongkol atau Armigera. Hama jenis merupakan hama yang menyerang bagian tongkol jagung Anda. Cara untuk mencegah pertumbuhan hama ini adalah mengolah tanah yang baik. Dengan pengolahan tanah maka akan mengurangi jumlah populasi dari ulat tongkol pada musim tanam Anda selanjutnya.
- Kutu Daun atau Armigera. Hama jenis ini merupakan hama yang dapat mengeluarkan embun pada daun jagung dan kemudian akan berubah menjadi warna hitam. Anda dapat menekan pertumbuhan jenis hama ini dengan memanfaatkan musuh alami, contohnya Coccinella sp, Micraspis sp, serta Lysiphlebus Mirzai. Anda juga dapat melakukan dengan cara tumpang sari antara jagung organik dengan tanaman jenis lain.
Disamping serangan hama pada jagung organik, berikut serangan penyakit yang sering mengganggu pertumbuhan jagung organik yang berasal dari virus bakteri ataupun cendawan.
- Penyakit bule, serangan penyakit ini dapat Anda lihat dari permukaan daun yang terdapat garis kuning dan kecoklatan. Penyakit ini dapat menyerang bagian tongkol jagung Anda. Jenis penyakit ini menyerang karena faktor keterlambatan Anda dalam menanam atau menanam diluar musim. Serangan penyakit ini dapat merusak bagian tongkol jagung Anda hingga 100%. Cara untuk menanggulangi jenis penyakit ini yaitu dengan memilih varietas benih yang tahan akan serangan penyakit. Jika ada tanaman Anda yang sudah terkena atau terserang, lakukan pemusnahan serta lakukan rotasi tanam pada musim yang sesuai.
- Penyakit Karatan, penyakit dapat dilihat dari kemunculan bisul yang warnya coklat hingga jingga pada permukaan jagung organik Anda. Penyakit ini biasanya menyerang jagung yang tumbuh pada daerah tropis yang beriklim sedang. Penyakti karat dapat berkembang secara baik pada suhu 16-23 0C serta kondisi tempat yang sangat lembab. Anda dapat menanggulangi dengan memilih benih yang tahan terhadap serangan penyakit serta dapat menggunakan biopestisida jika bisul tersebut muncul pada permukaan daun jagung organik Anda.
Waktu Panen
Waktu panen jagung biasanya dilakukan ketika usia tanaman sudah mencapai 85-95 hari atau dapat bergantung pada kebutuhan panen Anda. Cara panen dapat Anda lakukan dengan cara memutar bagian tongkol, setelah itu Anda pisahkan buah jagung dari tangkainya. Tanaman jagung organik juga dapat dikatakan sebagai semi serba guna, dimana setelah panen Anda dapat menggunakan batang sebagai kayu bakar ataupun pakan ternak. Sedangkan bagian klobot jagung organik dapat Anda gunakan sebagai pembungkus dodol ataupun papir tembakau.
artikel jagung lainnya: 8 Langkah Cara Menanam Jagung Manis
sumber gambar: tanamanbawangmerah, kelinciwordpres, temanpetani
pelit banget sih min. materinya gk boleh di copy