Budidaya Ikan Betok – Ikan betok mungkin masih asing terdengar di telinga Anda. Ikan betok tersebar luas di berbagai daerah Indonesia. Ikan betok banyak terdapat di daerah Kalimantan. Terutama di Kalimantan Timur. Daerah ini mempunyai prospek yang sangat baik untuk budidaya ikan betok. Beberapa kelebihan ikan betok adalah mempunyai toleransi terhadap fluktuasi temperatur yang tinggi, tahan kekeringan dan kekurangan oksigen di dalam air. Ikan betok juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Namun belum banyak petani ikan yang mendalami untuk membudidayakannya. Di daerah Kalimantan ikan ini banyak digemari dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Ikan betok digemari karena rasa dagingnya yang terbilang lezat dan gurih.
Ikan betok saat ini sudah sangat jarang ditemukan untuk dijual. Di pasar – pasar sudah jarang ditemukan ikan jenis ini. Kalaupun ada, ukurannya sangat kecil dan belum layak dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena intensitas penangkapan yang sangat tinggi oleh masyarakat sekitar. Selain itu penangkapan menggunakan bahan peledak juga merusak ekosistem dari ikan betok.
Baca Juga : Cara Lengkap Budidaya Ikan Patin…
Untuk menyelamatkan keberadaan ikan betok ini, maka usaha budidaya ikan betok mulai dikembangkan. Salah satunya dilakukan oleh Balai Budidaya Air Tawar ( BBAT ).
Budidaya Ikan Betok Dengan Cara Sederhana
Usaha budidaya ikan betok masih belum banyak yang melakukannya. Ini dikarenakan terbatasnya jumlah benih yang diperoleh dari alam. Saat ini benih ikan betok masih diperoleh melalui tangkapan dari alam. Seringnya penangkapan secara asal – asalan oleh masyarakat membuat jumlah benih ikan betok di alam bebas menjadi sangat berkurang. Penangkapan yang tidak ramah lingkungan, penyetruman, dan penggunaan bom adalah penyebab dari berkurangnya ikan betok di alam bebas.
Ada beberapa cara sederhana yang Anda bisa lakukan untuk budidaya ikan betok. Berikut akan kami ulas.
Membedakan Antara Jantan dan Betina
Dalam budidaya ikan betok membedakan jantan dan betina adalah langkah penting. Untuk membedakan jantan dan betina bisa Anda lihat melalui bentuk tubuhnya. Untuk induk betina bentuk tubuhnya memanjang, warna agak kusam, perut gendut, mempunyai gerakan yang lamban, serta mempunyai lubang kelamin membulat.
Sedangkan tanda untuk indukan jantan mempunyai bentuk membulat, warna yang cerah, mempunyai gerakan yang lincah, lubang kelamin memanjang.
Pemijahan
Pemijahan pada budidaya ikan betok bisa Anda lakukan dengan cara semi buatan, yaitu induced spawning (ikan dibiarkan memijah sendiri setelah disuntik hormon). Untuk melakukan pemijahan Anda harus menyiapkan akuarium berukuran panjang 60cm, lebar 50cm, dan tinggi sekitar 45cm. Keringkanlah aquarium selama 3 hari. Setelah dikeringkan selama 3 hari isilah dengan air setinggi kurang lebih 30cm. Kemudian hidupkan dua titik aerasi dan biarkan dalam kondisi hidup selama masa pemijahan.
Siapkan ikan betok betina 2 ekor. Kemudian suntik keduanya dengan ovaprim (produk untuk merangsang ovulasi ikan) pada sore hari. Suntik dengan dosis 0,5 ml /kg. Setelah itu masukkan ikan betina ke dalam akuarium. Siapkan 8 ekor ikan betok jantan. Suntik dengan ovaprim dengan dosis yang sama pada ikan betina. Kemudian satukan dengan indukan betina di dalam aquarium. Biarkan terjadi pemijahan. Pemijahan terjadi pada waktu tengah malam sampai dengan pagi hari dan telur – telur ikan akan menempel pada dinding aquarium.
Untuk pemijahan gunakan perbandingan 4 : 1. Yaitu ikan jantan berjumlah 4 ekor dan ikan betina berjumlah 1 ekor.
Artikel tentang ikan mas : Untuk Besar Budidaya Ikan Mas Dengan 8 Unit Keramba. Klik Di Sini !!!
Penetasan dan Pemeliharaan Larva
Untuk penetasan telur ikan betok sebaiknya Anda lakukan di dalam aquarium pemijahan. Pindahkan indukan yang telah melakukan pemijahan. Pindahkan ke kolam pematangan gonad (kolam tempat ikan yang sudah mengalami pematangan reproduksi). Jaga suhu di aquarium pemijahan sekitar 29 – 30o C. Telur ikan betok akan menetas dalam waktu 20 – 24 jam. Peliharalah larva sekitar 3 hari sampai mereka kuat untuk berenang. Selama perawatan larva, Anda harus memberikan pakan. Pakan yang Anda berikan bisa berupa Naupuli Artemia (pakan alami ikan) dengan jumlah secukupnya. Atau pemberian pakan bisa secara adlibitum (memberikan makan sampai kenyang, takaran tidak diperhatikan). Indukan betina bisa menghasilkan larva sebanyak 13.500 ekor. Pemeliharaan larva adalah langkah penting dalam budidaya ikan betok.
Pendederan Tahap I
Tahap budidaya ikan betok selanjutnya adalah pendederan. Pendederan dilakukan beberapa tahap. Untuk tahap pertama ini dilakukan di dalam hapa yang terpasang di dalam kolam. Caranya adalah Anda siapkan kolam dengan ukuran 200 m2. Kemudian keringkanlah kolam selama kurang lebih 4 – 6 hari. Setelah proses pengeringan isilah kolam dengan air setinggi sekitar 40 – 60 cm. Lalu tebarkan 4 karung kotoran ayam atau kotoran puyuh, lalu biarkan kurang lebih sekitar 4 – 5 hari.
Pasanglah hapa (Jaring) sebanyak 4 – 10 buah. Dengan ukuran panjang 2 m, lebar 1 m, dan tinggi 80 cm. Dengan memakai tiang – tiang dari bambu. Masukkan 2.000 larva ikan betok. Untuk perawatan berilah pakan tambahan berupa pelet halus. Lakukan pendederan tahap I ini selama seminggu. Pada saat ini larva sudah berukuran 0,5 cm.
Pendederan Tahap II
Setelah melewati masa pendederan tahap I, maka tahap budidaya ikan betok selanjutnya adalah pendederan tahap II. Caranya adalah Anda siapkan kolam berukuran 200 m2. Keringkan kolam selama 4 – 6 hari. Isilah kolam dengan air setinggi 40 – 60 cm. lalu tebarkan sekitar 4 karung kotoran ayam atau kotoran puyuh ke dalam kolam. Diamkan selama 4 – 5 harian. Pindahkan benih ikan betok yang berada di tempat pendederan tahap I ke dalam kolam pendederan tahap II. Ukuran benih pada saat dipindahkan sudah mencapai 1 – 3 cm. Kepadatan kolam atau isi kolam dengan benih sekitar 200 – 300 ekor/m2. Untuk perawatan berilah pakan berupa pelet halus sebanyak 500gr/hari. tingkatkan pemberian pakan menjadi 700gr pada minggu kedua dan 1000gr pada minggu ketiga. Berikanlah pakan sesuai dengan kebutuhan. Lakukan pendederan tahap II ini selama sebulan atau saat benih sudah mencapai ukuran sekitar 3 – 5 cm.
Pembesaran
Proses budidaya ikan betok selanjutnya adalah pembesaran benih. Pembesaran benih dilakukan di kolam berbeda. Caranya adalah siapkan kolam dengan ukuran 500 m2. Keringkan kolam tersebut selama 4 – 6 harian. Setelah melalui proses pengeringan kolam, isilah kolam dengan air setinggi 40 – 60 cm. Tebarkan kotoran ayam atau kotoran puyuh sebanyak 6 karung dan biarkan selama 4 – 5 hari. Tebarkan benih yang ada di kolam pendederan tahap II. Kepadatan kolam sekitar 50 ekor/m2. Untuk perawatan berilah pakan pelet butiran. Lakukan tahap pembesaran selama 6 bulan.
Pemanenan
Proses panen dalam budidaya ikan betok bisa Anda lakukan dengan dua cara, yaitu dengan panen total atau panen selektif. Panen total adalah panen yang dilakukan tanpa melihat ukuran dari ikan betok. Sedangkan panen selektif adalah panen dengan memilih ikan betok yang mempunyai ukuran yang diinginkan. Panen selektif biasanya dilakukan untuk keperluan dikonsumsi atau untuk pemilihan indukan.
Minat untuk ternak ikan gabus? Baca dulu Analisis Potensi dan Teknik Pembenihannya Agar Ternak Sukses. Baca Di Sini !!!
Demikian ulasan budidaya ikan betok yang bisa kami berikan. Perawatan yang telaten dan maksimal akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan.
Sumber Gambar : Facebook
Budidaya Ikan Betok Dengan Cara Mudah Kami Ungkap Disini !!!
Budidaya Ikan Betok Dengan Cara Mudah Kami Ungkap Disini !!!