Buncis merupakan tanaman polong-polongan yang termasuk dalam golongan legumuniso. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Phaseolus vulgaris. Budidaya bucis bisa Anda lakukan baik didataran tinggi maupun dataran rendah. Namun yang menjadi catatan untuk Anda ketahui adalah ketinggian dan suhu ideal tanaman ini, yaitu minimal 400 dpl untuk dataran rendah dan hingga 1500 dpl pada dataran tinggi, dengan suhu udara mencapai 20-25 derajad celcius.
Dilihat dari jenisnya, ada 2 varietas buncis yang umum dibudidayakan oleh masyarakat. Yaitu bucis varietas tegak dan varietas merambat. Untuk jenis varietas tegak, budidaya buncis sering dilakukan didataran rendah, karena memiliki batang lebih pendek, dengan ketinggian tanaman 30 sampai 70 cm dan tidak membutuhkan lanjaran untuk merambat tanaman, sehingga tidak beresiko terkena hembusan angin yang kencang.
Sedangkan varietas merambat memiliki tinggi tanaman mencapai 3 meter, jika Anda ingin budidaya buncis varietas ini Anda memerlukan media rambat, seperti bambu sebagai media rambat tanaman dan varietas ini sangat cocok Anda lakukan pada daerah dataran tinggi.
Baca : Panduan Lengkap Budidaya Kacang-Kacangan (Kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan kacang pancang)
Pada pembahasan kali ini, Kami akan mengupas tahapan-tahapan umum cara budidaya buncis untuk 2 varietas tegak dan merambat yang bisa Anda aplikasikan.
Budidaya Buncis dan Persiapan Tanaman hingga Panen
Dalam melakukan budidaya buncis ada 4 tahapan pokok yang harus Anda lakukan. Mulai dari persiapan lahan, benih, pupuk, penanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen. Selengkapnya silahkan Anda baca penjelasan dibawah ini.
1. Persiapan Benih dan Pupuk Serta Peralatan Budidaya Buncis
- Siapkanlah benih buncis. Pilih benih buncis yang bersertifkat. Ciri benih terbaik yang bisa Anda gunakan untuk budidaya buncis adalah benih yang berasal dari pohon indukan unggulan, mempunyai daya tumbuh 80%, biji utuh, bernas, warna mengkilat, mempunyai bentuk seragam, tidak ada noda, bebas serangan hama dan penyakit dan bersih dari kotoran.
- Siapkan juga pupuk kompos atau pupuk kandang 2.000 – 5.000 kg, gunakan pupuk untuk memperbaiki struktur tanah. Atur aerasi dan drainase dengan baik.
- Siapkan pupuk Urea, SP – 36 dan KCL dengan dosis 100 kg
- Persiapkan juga alat – alat pertanian. Sepert cangkul, garu, kored, gembor dan ember.
- Siapkan juga keranjang panen, pisau, timbangan dan tali rafia.
2. Persiapan Lahan Yang Tepat Untuk Budidaya Buncis
- Langkah pertama untuk melakukan budidaya buncis adalah pilihlah lahan yang memiliki drainase terbaik, iklim sedang, dengan curah hujan di atas 2.500 mm/tahun, pH 5,5 – 6 t dengan tipe tanah gembur. Dengan ketinggian lahan 1.000 – 1.500 meter dpl. Suhu ideal untuk budidaya buncis adalah 20 – 25oC dengan kelembaban 55%.
- Bersihkanlah lahan dari gulma dan rumput. Gunakan cangkul untuk melakukan pembersihan dan traktor apabila lahan yang akan digunakan ukurannya luas.
- Cangkul lahan sedalam 20 – 30 cm. Jika tanah memilki struktur yang berat maka pencangkulan perlu dilakukan sebanyak 2 kali. Dengan jangka waktu sekitar 2 – 3 minggu. Untuk tanah dengan struktur ringan, cukup lakukan pencangkulan sebanyak satu kali saja.
- Untuk lahan yang terlalu asam (pH tanah kurang dari 5,5), Anda bisa taburkan dolomit untuk pengapuran. Lakukan pengapuran 2 – 3 minggu sebelum penanaman.
- Setelah proses pengapuran sebarkan pupuk kandang dengan dosis 500 – 1.000 kg. Pupuk kandang digunakan untuk memperbaiki struktur tanah.
- Buatlah bedengan dengan ukuran 5 meter, lebar 1 meter dan tinggi 20 cm. Berilah jarak antar bedengan sekitar 40 – 50 cm.
3. Penanaman dan Pemeliharaan Dalam Budidaya Buncis
- Tahapan cara menanam buncis yang harus Anda lakukan adalah pertama buatlah lubang tanam dengan kedalaman 3 – 4 cm. Untuk jarak tanam bisa menyesuaikan dengan tipe buncis yang Anda tanam. Untuk tipe buncis merambat, Anda bisa membuatkan jarak tanam dengan jarak 20 x 50 cm, 30 x 40 cm, bisa juga dengan jarak 30 x 40 cm. Sedangkan untuk tipe buncis tegak Anda bisa membuat jarak tanam 20 x 40 cm atau 30 x 60 cm.
- Berikan pemupukan dengan menggunakan Urea, SP – 36 dan pupuk KCL. Dosis pemupukan masing – masing 50 kg, 75 kg, dan 25 kg.
- Kemudian masukkan benih ke dalam lubang tanam yang telah Anda buat, lalu tutuplah dengan tanah. Amatilah benih, jika benih tidak tumbuh kepermukaan tanah setelah 3 -5 hari penanaman maka lakukanlah penyulaman. Penyulaman dilakukan jika benih yang tidak tumbuh sekitar 10 – 25 % dari total benih yang ditanam. Jika penyulaman mencapai 40 – 50 % maka ganti seluruh benih.
- Penyiangan adalah hal penting dalam budidaya buncis. Lakukan penyiangan lahan secara rutin pada saat tanaman berusia 2 – 3 minggu. Cabut rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman buncis. Anda juga bisa menggunakan kored untuk membersihkan rumput.
- Pada saat tanaman berumur 20 – 40 HST tinggikanlah bedengan. Tujuannya adalah untuk memperbanyak akar tanaman buncis. Serta memperkuat pertumbuhan tanaman dan memelihara struktur tanah.
- Jika Anda menanam tipe buncis merambat, buatlah ajir pada saat tanaman berusia 20 hari. Ajir bisa Anda buat menggunakan bambu dengan ukuran dua meter. Ajir yang dibuat hendaknya terdiri dari tiga batang, dimana ujung – ujungnya Anda ikat membentuk segitiga. Tancapkanlah ajir disekitar tanaman buncis.
- Lakukan pemangkasan tanaman pada saat tanaman buncis berusia 2 – 5 minggu. Tujuan dari pemangkasan adalah untuk mengurangi kelembaban dan mengurangi resiko dari serangan hama dan penyakit.
- Berikan pemupukan pada saat tanaman berumur 45 HST. Gunakan pupuk Urea, SP – 36 dan pupuk KCL. Dosis masing – masing pupuk 50 kg, 25 kg dan 75 kg.
- Jika Anda melakukan budidaya buncis pada musim kemarau, maka rutinlah melakukan penyiraman dua kali sehari. Pada saat pagi dan sore hari. Jika budidaya buncis dilakukan pada musim penghujan maka Anda harus membuat saluran pembuangan atau parit diantara bedengan.
- Untuk penyiraman, gunakanlah gembor dengan model mulut yang halus untuk tanaman yang berumur muda. Siramlah secara menyeluruh atau seluruh bagian tanaman terkena air.
4. Panen dan Pasca Panen Budidaya Buncis
Tanaman buncis dipanen pada saat berumur 60 HST. Ada beberapa ciri fisik dari tanaman buncis yang siap panen. Diantaranya adalah sebagai berikut :
- Polong berwarna hijau muda.
- Tekstur pada permukaan kulit polong kasar.
- Biji yang ada di dalam polong belum menonjol.
- Jika Anda mematahkan polong, akan timbul suara seperti letupan.
- Polong belum berserat.
Panen pada tanaman bucis hendaknya Anda lakukan dengan tangan kosong. Jangan menggunakan alat seperti pisau atau benda – benda tajam lainnya. Penggunaan benda tajam dapat menimbulkan luka pada tanaman buncis yang dapat memicu terjadinya infeksi dan kerusakan fisik lainnya. Panen dapat Anda lakukan secara bertahap. Panen bisa Anda lakukan sebanyak 2 – 3 hari sekali. Sehingga diperoleh polong dengan tingkat kematangan yang seragam. Lakukan penghentian panen pada saat umur tanaman buncis lebih dari 80 HST atau setelah tujuh kali panen.
Sortasi segera polong yang sudah Anda panen. Lakukan pemisahan berdasarkan kualitas. Pisahkan polong yang tidak baik, seperti polong tua, polong yang patah, dan polong yang terserang hama dan penyakit. Lakukan sortasi pada tempat yang ternaungi. Jika Anda sudah melakukan sortasi, maka simpanlah buncis pada tempat yang suhu dan kelembabannya terjaga.
Hasil panen bucis dapat Anda simpan selama 2 – 4 minggu pada suhu 0 – 44o C dan kelembaban sekitar 85 – 90 %. Jika Anda bermaksud untuk mengirim buncis hasil panen dengan jarak yang jauh maka hendaknya dikemas dengan rapi. Kemaslah dengan peti kayu dengan bentuk yang menyesuaikan dengan paket Anda. Jangan lupa untuk memberikan lubang ventilasi udara pada paket kiriman buncis Anda.
Baca : Tips Cara Menanam Kacang Panjang – Edisi Lengkap
Demikian artikel Kami tentang budidaya buncis. Untuk selanjutnya Kami akan berikan analisis bisnis budidaya buncis secara lengkap. Jika Anda ingin bertanya silahkan tinggalkan komentar Anda.
Kami menjual buncis dan wortel dilombok NTB harga nego hub 081915936098
terima kasih atas bahasannya hanya tidak dilengkapi dengan perhitungan laba rugi