Budidaya bawah putih di Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa. Di era tahun 1990-an saja terbukti komoditi ini pernah mencapai masa kejayaan, hingga memperoleh sebutan White Diamond Indonesia. Saat itu hasil panen dari bawang putih ini mampu menaikan pendapatan masyarakat cukup tinggi.
Dari data dapat Anda lihat pada tahun 1996 produksi bawang putih Indonesia mencapai 145.836 ton per tahun, sungguh luar biasa banyaknya bukan. Namun data terakhir yang dihimpun tahun 2014 lalu, produksi bawang putih lokal hanya menghasilkan 16.892 ton.
Penurunan produksi ini disebabkan oleh kalahnya persaingan harga dan kualitas bawah putih lokal, dengan produk impor. Dan diperburuk oleh banyaknya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman, serta minimnya informasi inovatif tentang metode cara menanam bawang putih yang tepat agar menghasilkan panen berkualitas.
Pada kesempatan ini, kami akan mengajak Anda untuk belajar bagaimana cara menanam bawang putih khususnya untuk didataran rendah. Metode cara menanam bawang putih didataran rendah ini sedikit berbeda dengan metode bisanya, diperlukan teknik khusus, supaya memperoleh hasil yang lebih optimal.
Metode Cara Menanam Bawang Putih di Dataran Rendah
Ada 7 langkah yang harus Anda perhatikan untuk bisa menanam bawang putih didataran rendah, diantaranya sebagai berikut :
1.Memilih jenis varietas bawang putih yang cocok didataran rendah
Perlu Anda ketahui jenis-jenis varietas bawang putih ada berbagai mancam, namun tidak semua varietas dapat tumbuh dengan baik didataran rendah. Berikut kami berikan 4 rekomendasi varietas bawang putih yang dapat Anda gunakan, diantaranya adalah :
- Varietas Sanur
Bawang putih ini memiliki sebutan sanur karena banyak dibudidayakan di pulau bali. Secara fisik varietas ini memiliki warna siung agak kekuningan, dengan di balut selubung berwarna putih, dengan ukuran cukup besar, diameter 3.5 sampai 4 cm dan berat rata-rata umbi mencapai 11 hingga 23 gr. Dalam 1 umbi bisa menghasilkan 15 sampai 20 siung bawang putih. Cara menanam bawang putih varietas ini cukup mudah dengan hasil produksi cukup tinggi pula. Rata-rata dalam 1 hektar lahan mampu menghasilkan panen 4 hingga 6 ton setiap kali panen.
- Varietas Jati Barang
Jenis bawang putih satu ini banyak dibudidayakan di daerah Brebes, Jawa Tengah. Varietas bawang ini hampir sama dengan varietas sanur, namun memiliki ukuran lebih kecil. Dengan berat umbi hanya mencapai 10 hingga 13 gr. dengan jumlah siung 15 sampai 20 dalam satu umbi. Hasil produksi dalam 1 hektar lahan kurang lebih sekitar 3 hingga 3,5 ton, jauh lebih sedikit ketimbang varietas bawang putih sanur.
- Varietas Bagor
Berbeda dengan jenis sanur dan jati barang, varietas bagor ini memiliki bentuk lonjong memanjang, berukuran sedang, berat umbi mencapai 8 hingga 10 gram, warna kekuningan dan kulit selubung berwarna putih buram. Bawang putih ini berasal dari daerah Nganjuk-Jawa Timur, dalam 1 hektar lahan dapat diperoleh hasil 5 hingga 7 ton hasil panen bawang putih.
- Varitetas Lambu putih
Daerah pertama kali budidaya jenis bawang putih lumbung putih yaitu yogyakarta. Jenis ini memiliki berat yaitu 7 gram dan diameter 3 sampai 3,5 cm. Pada bagian umbi berwarna kuning dengan selubung kulit putih bersih. Dalam 1 hektar bisanya mampu mencapai hasil panen yaitu 4 hingga 7 ton.
Ke 4 (empat) varietas diatas adalah jenis-jenis bawang putih yang cocok untuk Anda tanam didataran rendah, dengan pemahaman dasar ini resiko gagal panen karena salah menentukan varietas dapat Anda hindari.
2. Langkah Pengolahan lahan
Cara menanam bawang putih didataran rendah diawali dengan proses pengolahan lahan. Pilih lahan dengan tekstur tanah sedang, cirinya; tanah berlempung hingga lempung sedikit berpasir, dengan kadar Ph tanah adalah 5,6 sampai 6,8. Untuk mengatur Ph ada caranya yang bisa Anda lakukan yaitu, dengan menebarkan kapur dolomit diatas bedengan, selajutnya aduk rata dan diamkan lahan hingga 2 minggu, setelah itu siap ditanami.
Pengolahan tanah pada bawang putih didataran rendah sebaiknya Anda lakukan di pertengahan musim penghujan, antara bulan mei hingga juli. Tahapan pertama lakukan proses pembajakan lahan, kemudian buat bedengan dengan ukuran tinggi 30-50 cm dan lebar 70-150 cm. Untuk ukuran panjang bedangan dapat Anda sesuaikan dengan kondisi lahan.
Pada bagian tepi bedengan Anda harus membuat parit, yang bertujuan untuk mengatur drinase atau pengairan. Ukuran parit ideal adalah 30 sampai 40 cm antar bedengan. Setelah itu tambahkan pupuk kandang yang sudah benar-benar matang dan dicampur dengan insektisida (galio) untuk mencegah terjadinya busuk layu pada tanaman bawang putih. Dalam 1 bedengan Anda dapat mengunakan perbandingan pupuk kandang 25 sampai 50 kg dan dicampur 100 gram galio. Taburkan diatas bedengan yang telah Anda buat secara merata, dan diamkan selama 1 minggu.
3. Langkah Penanaman Bawang Putih
Pada proses cara menanam bawang putih ini sebaiknya Anda gunakan bibit dari umbi yang memiliki ukuran dan umur yang seragam. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan bibit bawang putih lebih merata. Selanjutnya penanaman dilakukan dengan memasukan umbi kedalam tanah, gunakan kedalaman 2 sampai 3 cm. Untuk jarak antar tanaman, Anda dapat mengunakan jarak 20×20 cm, 15 x 15 cm atau 15 x10 cm.
4. Langkah Pemupukan
Untuk jenis pupuk yang bisa Anda gunakan untuk tanaman bawang putih dilahan dataran rendah, Anda bisa berikan Urea 2-4kg, ZA 8-15 k, dan SP-36 sebanyak 16-25 kg digunakan per 1000 m2 . Jika Anda memakai pupuk komplek seperti NPK maka Anda dapat memberikan pupuk sebanyak 20-25 kg. Cara memberikan pupuk dengan menebar diatas bedengan, kemudian diaduk hingga merata dengan tanah. Periode pemupukan dapat dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu hari ke 15 setelah taman, 30 dan 45 hari.
Baca Juga :
5. Langkah Pemulsaan
Langkah selanjutnya cara menanam bawang putih adalah pemulsaan tanaman. Proses pemulsaan ini bertujuan untuk menjaga tekstur tanah dan kelembaban tanah. Mulsa yang digunakan adalah berupa jerami kering, yang ditebar merata diatas bedengan, dengan ketebalan 1-3 cm. Pengunaan mulsa ini disarankan untuk dilakukan pada musim kemarau saja, jika musim penghujan sebaiknya Anda tidak perlu melakukanya, karena beresiko terjadi kelembaban yang terlalu tinggi. yang justru membuat tanaman bawang putih mati atau membusuk.
6. Langkah Pengairan Lahan
Sistem pengairan dalam budidaya bawang putih adalah dengan cara mengenangi irigasi di sisi-sisi bedengan. penyiraman tanaman wajib Anda lakukan setiap hari, hingga tanaman terlihat tumbuh dengan baik, setelah itu frekuensi penyiraman dapat Anda dikurangi, cukup 1 minggu sekali saja. Dan setelah tanaman menginjak usia 3 bulan penyiraman bisa Anda hentikan, atau secara fisik terlihat daun bawang putih sudah muali menguning.
7. Langkah Pemeliharaan
Perawatan tanaman bawang putih cukup mudah, yang penting adalah Anda wajib membersihkan gulma atau tanaman pengganggu yang tumbuh disekitar tanaman (penyiangan). Selain itu, Anda juga perlu melakukan pembubuhan untuk menjaga kondisi bedengan yang terkadang longsor terkena air. Lakukan perwatan tanaman secara intensif, agar hasi panen bawang putih bisa lebih optimal.
Itulah informasi yang dapat kami berikan untuk Anda, tentang bagaimana cara menanam bawang putih didataran rendah. Semoga dapat menambah pengetahuan dan informasi untuk Anda.
Cara Menanam Bawang Putih Di Dataran Rendah | 4 Varietas Unggulan
Cara Menanam Bawang Putih Di Dataran Rendah | 4 Varietas Unggulan