Ini Dia Cara Menangkarkan Burung Tyto Alba Predator Pembasmi Tikus Sawah!

Dalam menjalankan kegiatan usaha tani tidak terlepas akan serangan hama penganggu tanaman (OPT). Hama yang menjadi musuh utama bagi para petani dalam budidaya tanaman seperti jagung, kedelai dan padi yaitu tikus (Rattus Argentiventer).

Apabila lahan yang Anda miliki terserang tikus, maka akan berakibat cukup fatal. Dari data yang kami himpun serangan hama tikus dapat menyebabkan kegagalan panen mencapai 40 hingga 60 %. Asumsinya dalam 1 hektar lahan padi, dengan produksi rata-rata 8 ton setiap kali panen, serangan hama tikus dapat menyebakan penurunan produksi sampai 4 hingga 5 ton saja.

Mengenal Siklus Hama Tikus

Hama tikus termasuk dalam kategori binatang yang memiliki tingkat kecerdikan tinggi, bergerak cukup aktif dan tergolong binatang yang memiliki umur panjang. Selain itu tikus juga dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Artinya Anda perlu waspada, bahwa tikus berbeda dengan hama tanaman lainnya, binatang ini bisa bertahan tanpa dipengaruhi iklim, cuaca dan topografi lahan pertanian.

Secara umum siklus perkembangan tikus dapat mencapai puncaknya pada saat pakan banyak tersedia. Seperti saat padi mulai menua dan jangung serta kedelai siap dipanen, populasi tikus akan semakin meningkat. Dari teori perkembangan populasi, hama tikus berkembangbiak dari 1 pasang dapat berkembang menjadi 1,270 ekor. Banyak sekali bukan!!. Ini menggambarkan populasi hama tikus jika tidak segera dikendalikan dalam satu tahun, akan berdampak buruk pada lahan budidaya yang Anda miliki.

Oleh karena itu dalam Atrtikel kali ini, Kami akan memgupas bagaimana pengendalian hama tikus ini untuk menambah pengetahuan Anda. Sejak dulu sudah banyak cara yang digunakan untuk membasmi tikus sawah seperti, teknik pengasapan, gropyokan, racun tikus dan pengunaan struum listrik. Akan tetapi hasilnya belum memuaskan, bahkan juga berdampak negatif seperti pencemaran lingkungan, kesetrum dan rusaknya penataan areal sawah. Pengendalian hama tikus yang tepat adalah pengendalian hama yang dilakukan secara berkesinambungan, dan tidak memiliki efek terhadap lingkungan.

Burung Tyto Alba Predator Pembasmi Tikus Alami

Untuk membasmi tikus sawah diperlukan penerapan pengendalian hayati, teknik yang saat ini mulai banyak diterapkan adalah pengunaan perdator alami mengunakan burung tyto alba. Predator ini adalah sepesies burung hantu yang aktif mencari mangsa dimalam hari. Sebenarnya ada banyak jenis burung hantu, akan tetapi jenis burung tyto alba inilah yang paling efektif digunakan untuk membasmi tikus disawah.

Sepesies burung hantu tyto alba banyak memiliki sebutan lain seperti serak jawa, burung hantu muka monyet, jerami, pemekik, kerdil, dan burung hantu tikus. Penemu pertama species ini adalah seorang jurnalis dari Italia pada tahun 1769 yang bernama Giovani Scopoli, dan memberikan sebutan tyto alba.

Metode Penangkaran Burung  Tyto Alba

Jenis burung hantu tyto alba memiliki ukuran besar, kurang lebih 35 cm, dengan bobot 2 hingga 3 kg. Burung ini memiliki bulu berwarna putih dibagian wajah, dada, hingga bagian paha kaki. Sedangan pada bagian sayap dan punggung berwarna kuning kecoklatan dan sedikit bintik-bintik coklat gelap. Paling mudah dikenali tyto alba ini memiliki wajah berbentuk love atau jantung, dengan sorot mata tajam serta memiliki kepala yang besar. Pada bagian paruh tidak begitu besar dan menghadap kebagian bawah. Burung ini memiliki kemampuan yang kuat pada bagian cengkraman kaki dengan kuku tajam untuk menangkap mangsanya.

Baca Artikel Lainya :
Tips Mengatasi Hama Wereng Dengan  Daun Sirsak, Lebih Praktis dan Alami !

Perlu Anda ketahui tyto alba merupakan burung berkemampuan luar bisa dalam beburu tikus. Dalam satu  malam saja satu ekor burung tyto alba ini bisa memangsa 3 sampai 5 ekor tikus, dan setiap harinya jika dirata-rata mencapai 10 ekor tikus yang dapat dibunuh. Kemampuan jelajah burung tyto alba juga tergolong cukup jauh, dengan kawasan berburu mencapai 12 km. Terlebih lagi burung tyto alba memiliki jarak pendengaran 500 m untuk menangkap mangsanya.

Salah satu daerah yang telah melakukan penerapan burung hatu tyto alba yaitu di daerah pekalongan, tepatnya di Kecamatan Kesesi. Melalui Dinas BP4K Kab. Pekalongan memberikan bantuan kepada kelompok tani untuk mengatasi hama tikus. Pelaksanaan program tersebut sudah berjalan hampir 3 tahun sampai dengan saat ini. Terbukti serangan hama tikus diareal persawahan sudah jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dimana tikus sawah menjadi hama tahunan yang banyak menyebabkan kegagalan panen.

Awal kelompok tani di Kecamatan Kesesi tersebut hanya memiliki 25 pasang burung tyto alba, yang didapatkan dari penangkar tyto alba diwilayah yogyakarta yaitu om adit. Beliau membandrol harga tyto alba 1 juta per pasangnya untuk siap ditangkarkan. Beliau juga menyampaikan bahwa “burung tyto alba merupakan species yang mudah berkembang biak, dalam 1 tahun bisa berkembang menjadi 5 hingga 10 ekor, asalkan disediakan tempat yang nyaman dan dipenuhi kebutuhan pakan alaminya“.

Untuk menangkarkan tyto alba disawah ada tahapan yang harus dilakukan. Pertama Anda perlu menyiapkan sarang terlebih dahulu. Sarang dibuat seperti pagupon (untuk burung merpati). Kemudian diletakan di tengah-tengah areal persawahan. Dengan ketinggian kurang lebih 5 sampai 7 meter dari permukaan tanah. Mengingat burung tyto alba memiliki tipe teritorial maka sepasang tyto alba bisa membasmi tikus di 2 hektar lahan persawahan,” Imbuh om Adit.

Setelah pagupon siap maka langkah selanjutnya, melatih burung agar tinggal dipagupon. Caranya diperlukan penyesuaian terlebih dahulu. Tyto alba dimasukan kedalam pagupon dan diberi makan setiap harinya. proses karantina dalam pagupon memakan waktu kurang lebih 2-3 minggu, setelah itu, pintu pagupon bisa dibuka. Dengan cara tersebut predator pemangsa tikus ini akan menyesuikan diri dilingkungan yang sudah Anda sediakan.