Untuk mengetahui sapi betina yang sudah mulai birahi tidaklah mudah, apalagi bagi Anda yang baru terjun menekuni usaha ternak sapi ini. Perlu Anda tahu siklus birahi pada sapi betina cendrung berbeda satu sama lain, meskipun usia sama. Birahi pada sapi betina dipengaruhi oleh adanya hormon estrogen yang dihasilkan.
Secara fisik ciri-ciri sapi betina birahi :
- Sapi betina terlihat ribut atau gelisah dikandang
- Biasanya napsu makan tiba-tiba berkurang
- Dilihat pada alat kelamin terlihat berwarna merah dan membengkak
- Jika alat kelamin sapi betina diraba terasa hangat, serta mengeluarkan lendir kental dan bening
Jika sapi betina Anda memiliki tanda-tanda seperti diatas, segera laporkan kepada petugas peternakan agar segera dikawinkan, karena dalam proses mengawinkan sapi harus dilakukan pada waktu yang tepat yaitu tidak boleh terlalu maju atau terlalu mundur, agar resiko kegagalan dapat dihindari.
Dengan mengunakan sistem singkronisasi birahi (gertak birahi), pengaturan waktu perkawinan bisa di ukur dengan jelas. Umumnya sapi betina akan mengalami fase birahi tidak lebih dari 3-5 hari setelah proses penyuntikan singkronisasi birahi. Jenis dan tipe singkronisasi birahi pada sapi betina ada berbagai macam, dan memiliki efek yang berbeda satu sama lain.
Setelah sapi dikawinkan maka selanjutnya adalah memastikan bahwa apakah perkawinan tersebut berhasil atau tidak. Untuk mendiagnosa sapi yang sedang bunting bisa dilakukan 3 bulan pasca sapi dikawinkan, umumnya untuk mengetahui secara jelas Anda membutuhkan bantuan dari petugas peternakan setempat. Diagnosa ini dikenal dengan pemeriksaan pada palpasi parental.
Kesuksesan cara ternak sapi dengan metode pranakan memang sangat tergatung dengan bagaimana sistem kawin itu diterapkan. Namun tidak hanya itu, masih ada beberapa hal lainya yang juga perlu Anda perhatikan dalam ternak sapi menggunakan sistem ini. Diantaranya seperti cara pemelihan sapi induk betina, cara pemeliharaan induk dan fase melahirkan hingga tahapan pemeliharaan anakan sampai siap jual.
Cara Pemilihan Induk Betina
- Pilih bakalan induk sapi betina dengan usia yang relative muda, yaitu berusia 1 sampai 1,5 tahun. Hal ini bertujuan untuk menimalisir resiko terjadinya prematur pada saat kelahiran anakan. (Induk sapi yang sudah melahirkan lebih dari tiga kali sangat beresiko mengalami kegagalan dalam proses perkawinan dan melahirkan)
- Pilih bakalan induk sapi berukuran sedang dan tidak terlalu gemuk. Anda perlu tahu pada sapi betina yang terlalu gemuk memiliki kecenderungan bajir (atau mandul).
- Pilih bakalan dengan jenis sapi yang unggul atau masih memiliki darah keterunanan dari pranakan yang berkualitas (Brahman, caroles, simental, limosin, angole, Po dan jenis lainya)
- Jika dilihat dari ciri fisik sapi betina yang bagus memiliki otot perut pada bagian bawah yang besar atau sering disebut kapuran. Posisi kapuran ini memanjang dari bagian dekat susu sapi sampai dengan pangkal kaki bagian depan.
- Pilih bakalan sapi betina yang memiliki puting susu yang seimbang (sama besar). Untuk melihat puting susu sapi dalam keadaan jelas, Anda bisa memperhatikan pada saat sapi betina mulai berajak birahi.
- Pilih induk sapi dengan pantat besar agar mempermudah pada saat proses sapi melahirkan. Sehingga resiko kematian pada anakan maupun induk dapat di antisipasi.
Baca : Cara Mengolah Jerami Menjadi Pakan Ternak Berkualitas Disini
Keenam tips diatas harus benar-benar Anda perhatikan dalam memilih bakalan sapi betina, sehingga resiko yang mungkin dapat terjadi bisa diantisipasi sedini mungkin. Terkadang banyak peternak yang asal-asalan dan akhir berbagai kegagalan yang dialami.
Untuk pemeliharaan pada ternak sapi dengan sistem pranakan dilakukan secara umum, tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok dengan pemeliharaan sapi biasanya. Dalam pemeliharan ternak sapi pemberian asupan pakan berkualitas, seperti hijauan, konsentrat tambahan dan pemberian air minum harus dilakukan secara teliti agar kebutuhan gizi ternak tercukupi dengan baik.
Selain itu, dalam proses pemeliharaan ternak sapi menjaga kebersihan dan sanitasi kandang juga harus diperhatikan dengan baik, agar sapi senantiasa sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Untuk menjaga kesehatan sebaiknya Anda melakukan vaksinasi atau pengecekan ternak sapi secara berkala. Jika Anda bingung untuk melakukan vaksinasi sendiri. Berkonsultasilah dengan dokter hewan adalah langkah yang harus Anda lakukan.
Cara ternak sapi dengan metode pranakan ini memang membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan metode pengemukan maupun pembesaran. Namun jika dilihat dari segi keuntungan dan pangsa pasar saat ini, dimana harga bakalan sapi jenis unggul untuk anakan jantan usia 3-6 bulan minimal adalah 9 juta hingga 15juta per ekornya. Dengan nilai jual yang cukup tinggi inilah tentu Anda bisa melakukan konfersi atau perhitungan lebih jelas, besar margin keuntungan yang diperoleh dengan mengestimasi berapa jumlah induk betina yang harus Anda miliki.
Untuk analisis usaha ternak sapi dengan metode pranakan akan kami kupas pada artikel selanjutnya. Selain analisis pada metode yang pertama ini kami juga akan menambahkan meteri tentang bagaimana cara penanganan anakan pasca induk sapi betina melahirkan. Nantikan artikel kami selanjutnya pada Cara Ternak Sapi dengan Metode Pranakan #Bagian 3. Jika informasi ini dapat menambah pengetahuan Anda silahkah share info ini..
Cara Ternak Sapi dengan Metode Pranakan #Bagian 2 | Peluang Usaha Saat Ini
Cara Ternak Sapi dengan Metode Pranakan #Bagian 2 | Peluang Usaha Saat Ini