Apel adalah salah satu buah yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Buah ini banyak disukai orang dari yang kecil hingga dewasa, dari pria maupun wanita. Buah apel awalnya berasal dari wilayah Asia Barat yang memiliki iklim sub tropis, oleh sebab itu kebanyakan budidaya apel di Indonesia dilakukan di daerah yang memiliki iklim dingin seperti daerah Batu, Malang, Jawa timur dan Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Selain di daerah tersebut, budidaya apel juga tersebar di beberapa wilayah yang bersuhu dingin di Indonesia seperti Nongkojajar kab. Pasuruan, Kayumas kab. Situbondo (Jawa Timur), Tawangmangu kab. Karanganyar (Jawa Tengah), Tabanan dan Buleleng (Bali). Budidaya apel juga dikembangkan di wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, hingga Makasar, Sulawesi Selatan.
Dalam budidaya apel, tanaman dapat tumbuh baik pada lahan dengan kelembaban udara 80 – 90 %, kemudian curah hujan ideal untuk budidaya apel yaitu rata-rata per tahun antara 1.000 hingga 2.500 mm.
Serta lahan budidaya apel setidaknya membutuhkan 6 hingga 7 bulan basah dalam satu tahun. Suhu udara dingin sekitar 16 hingga 25 derajat celcius. Apel merupakan tanaman buah yang masuk dalam kategori Rosaceae. Jadi bagi Anda yang ingin budidaya apel maka harus tahu, bahwa tanaman apel ini juga menyukai lahan yang mendapat sinar matahari 60% setiap harinya.
Tanaman apel dapat tumbuh baik pada tanah bersolum dalam, berstruktur remah gembur, aerasi, porositas dan penyerapan air yang baik, serta mengandung lapisan organik yang kaya Jenis tanah yang baik untuk budidaya apel adalah jenis regosol, andosol serta latosol
PH tanah netral yaitu antara 6 hingga 7 derajat keasaman. Budidaya apel membutuhkan kandungan air tanah yang banyak untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman. Lokasi lahan terbaik untuk budidaya apel berada dalam ketinggian 1.000 – 1.200 mdpl, meskipun tanaman apel masih dapat tumbuh dalam ketinggian minimum 700 mdpl.
Manfaat buah apel bagi kesehatan cukuplah baik, karena buah apel kaya akan betakaroten dan vitamin A yang baik bagi nutrisi kesehatan mata Anda. Mengkonsumsi apel secara teratur dapat mencegah Anda dari terserang penyakit gangguan organ mata seperti mata minus, degenerasi macula, katarak, rabun jauh , hingga “kotok ayam”
Buah apel juga banyak mengandung cukup banyak vitamin C yang dibutuhkan tubuh sebagai antioksidan alami dalam menangkal berbagai macam radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan.
Setelah Anda paham, bagaimana syarat tumbuh pada budidaya apel. Ada hal penting yang membuat buah ini selalu memiliki harga yang setabil. Selain proses budidaya apel itu sendiri, maka kualitas hasil panen adalah bagian ke dua terpentingnya.
Proses Panen & Pasca Panen dalam Budidaya Apel
Panen buah apel dapat dilakukan pada umur 4 bulan sejak bunga bermekaran. Dalam budidaya apel proses panen sangat menentukan mutu kualitas buah. Panen harus dilakukan pada saat masak fisiologis atau ripening, yaitu tingkat kematangan dimana buah apel akan mencapai masak maksimal setelah dipetik dari pohonnya
Ciri-ciri buah apel siap panen yaitu memiliki ukuran apel maksimal, warna buah cerah, dengan aroma buah yang mulai tercium. Umumnya dalam budidaya apel pada satu pohon apel, akan menghasilkan 6-15 kg buah apel dalam sekali musim panen, namun hal ini bergantung pada varietas budidaya apel Anda
Berikut 5 langkah penting proses pasca panen budidaya apel
1. Pengumpulan
- Tempatkan buah apel di lokasi teduh untuk menghindari respirasi akibat terpaan sinar matahari
- Taruh apel dengan hati-hati dan jangan dilempar
- Setelah terkumpul, pindahkan kedalam keranjang untuk selanjutnya dibawa ke gudang untuk disortir
2. Penyortiran
- Penyortiran diperlukan di dalam budidaya apel untuk memisahkan antara buah yang berkualitas dengan buah yang jelek maupun terserang penyakit
- Tujuan dari penyortiran juga untuk mengklasifikasikan buah apel berdasarkan ukuran dan kualitas buah sebelum di antar ke distributor maupun konsumen langsung
3. Penentuan Grade
- Grade A yaitu apel terbaik, umumnya dalam 1 kg berisi 3 sampai 4 buah
- Grade B kualitasnya dibawahnya yaitu berisi 5 – 7 buah dalam 1 kg
- Grade C lebih kecil lagi yaitu berisi 8 – 10 buah dalam 1 kg
- Grade D adalah apel dengan kualitas terendah dengan bentuk buah kecil yaitu 11 – 15 buah dalam 1 kg.
4. Penyimpanan
- Jika hasil panen apel Anda membutuhkan waktu simpan sebelum terdistribusikan, maka sebaiknya penyimpanan tersebut tidak melebihi 28 hari masa penyimpanan
- Namun buah apel dapat bertahan lebih lama jika disimpan di dalam freezer dengan suhu minus 6 derajat celcius, dengan precooling 2 derajat celcius
5. Pengepakan
- Untuk proses transportasi menuju target pasar budidaya apel, kemas buah apel dengan menggunakan kardus berukuran 48 cm x 33 cm x 37 cm dengan berat bersih 35 kg.
- Buah apel di dalam kardus di susun miring, yaitu tangkai buah sejajar dengan panjang kotak kardus
- Cara mengemasnya, dimulai dari dasar kardus dengan diisi 3 x 3 buah apel serta di atur sedemikian rupa agar antar apel saling menutup satu sama lain
- Jangan lupa untuk menambahkan potongan kertas pada dasar dan bagian atas kardus untuk menghindari kerusakan pada buah apel pada saat kardus ditumpuk.
budidaya apel, semoga dapat menambah pengetahuan Anda.
5 Langkah Penting Proses Pasca Panen dalam Budidaya Apel !!
5 Langkah Penting Proses Pasca Panen dalam Budidaya Apel !!