Pohon pinus (Pinus Merkusii) adalah salah satu jenis tanaman yang banyak manfaatnya bagi kehidupan manusia. Manfaat pohon pinus selain untuk diambil getahnya, tanaman pinus juga berguna sebagai penghasil kayu maupun untuk konservasi lahan.
Getah pinus pada tahap lebih lanjut akan diproses hingga menjadi produk olahan seperti gondorukem dan juga terpentin. Gondorukem adalah hasil olahan dari getah pohon pinus yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan cat, resin, hingga sabun mandi. Sedangkan terpentin dapat dimanfaatkan untuk diolah lebih lanjut menjadi parfum, bahan obat, hingga desinfektan.
Sedangkan hasil kayu dari pohon pinus dapat digunakan untuk konstruksi bangunan, korek api, kertas dengan serat panjang, serta pulp atau bubur kertas. Sedangkan bagian dari kulit pinus bermanfaat untuk bahan bakar serta abu hasil pembakaran kulit pinus tersebut dapat dipakai untuk campuran pupuk organic.
Ciri pinus diantaranya daunnya berbentuk seperti jarum, serta pada bagian pangkal pohon terkelilingi oleh sisik yang berbentuk selaput tipis dengan panjang kurang lebih 0,5 cm. tinggi dari pohon pinus berkisar antara 20 meter hingga 40 meter.
Diameter dari pohon pinus bervariasi,namum umumnya berdiameter 100 cm. Pinus tidaklah berbanir, dengan kulit batang berwarna coklat bertekstur kasar, beralur lebar dan dalam, serta tidak mengelupas
Bunga jantan pinus memiliki panjang kurang lebih 2 cm, bentuk bunga jantan membentuk seperti bulir, terutama pada tunas yang masih muda. Sedangkan bunga betina pinus berbentuk silindris seperti bentuk telur. Biji pinus yang unggul berwarna kecoklatan, dengan bentuk biji bulat, padat, serta tidak berkerut.
Syarat Pertumbuhan Pohon Pinus:
- Pohon pinus mampu tumbuh baik meskipun pada tanah yang kurang subur, berpasir, hingga tanah berbatu.
- Umumnya habitat pohon pinus berada dalam ketinggian tanah 200 meter hingga 1800 meter diatas permukaan laut, namun pinus sebenarnya dapat tumbuh dengan sempurna pada lahan dengan ketinggian 400 hingga 1.500 meter diatas permukaan laut.
- Tidak terlalu membutuhkan suplay sinar matahari sepanjang hari
- Lebih tahan dengan gangguan gulma maupun rumput liar yang mengganggu.
Variasi geografis adalah salah satu faktor penting dalam mengembangkan budidaya pinus. Bahkan menurut sebuah penelitian, sebanyak 30% budidaya pinus oleh para petani dinyatakan gagal hanya akarena disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang variasi geografis pada budidayapinus tersebut.
Sebagai contoh, indroduksi pohon pinus jenis ocarpa yang dicoba dibudidayakan di dataran Amerika Selatan ternyata gagal total, hal tersebut disebabkan karena memang asal benih pohon pinus tersebut memang diketahui tidak dapat tumbuh baik di wilayah dengan geografis seperti daerah Amerika Selatan.
Namun ketika diuji coba jenis pinus yang sama dengan benih yang berasal dari daerah yang hampir sama secara geografis dengan Amerika Selatan, ternyata pohon pinus tersebut dapat tumbuh dengan optimal.
Hasil Sadapan Getah Pohon Pinus
Salah satu manfaat pohon pinus ialah dapat diambil getahnya dengan cara melukai bagian batang pohon pinus ( disadap ). Hasil olahan dari getah pinus tersebut dapat menjadi gondorukem atau resina colophonium. Gondorukem didapat dengan cara menyaring residu dari proses destilasi getah pohon pinus.
Jika gondorukem adalah hasil penyaringan dari residu atau sampah destilasi, maka hasil dari destilasi atau penyulingan getah pinus itu sendiri disebut sebagai terpentin. Kedua hasil olahan dari getah pohon pinus tersebut memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan merupakan potensi peluang usaha yang menjanjikan.
Gondorukem umumnya dijual dalam bentuk kepingan padat dengan warna kuning keemasan. Sebagian kandungan dari gondorukem tersebut adalah asam diterpena, asam abietat, asam pimarat, asam isopimarat, hingga asam laevoabietat.
Untuk kegunaan dari gondorukem itu sendiri biasanya dijadikan sebagai bahan baku pembuatan perban gigi, pelunak plester, sebagai bahan campuran eyeshadow pada wanita, perekat warna tinta serta bahan baku pembuatan cat.
Sedangkan terpentin kerap digunaan sebagai bahan baku untuk berbagai macam industry kosmetik untuk wanita, bahan baku minyak cat, sebagai campuran bahan pelarut, antiseptic, kapur barus, dan berbagai macam bahan baku untuk keperluan farmasi.
Di Indonesia, kegiatan pengolahan getah pohon pinus hingga menjadi gondorukem maupun terpentin masih dipegang penuh oleh PT. Perhutani Indonesia, dimana perusahaan BUMN milik pemerintah tersebut yang memonopoli proses pengolahan hingga penjualan hasil olahan getah pohon pinus untuk kebutuhan local bahkan ekspor ke Negara tetangga.
Biasanya para petani yang memiliki pohon pinus menjual getah hasil deresan pohon pinusnya kepada PT Perhutani Indonesia. Memang ada beberapa pengusaha swasta yang juga bermain di bisnis pengolahan getah pinus tersebut, namun peran pemerintah dalam hal ini PT. Perhutani Indonesia memang masih cukup besar.
Artikel singkat dari kami yang membahas tentang seluk beluk dan informasi mengenai pohon pinus, semoga dapat menambah pengetahuan bagi Anda.
Pohon Pinus Merkusii, Tanaman Yang Wajib Anda Tahu..!!
Pohon Pinus Merkusii, Tanaman Yang Wajib Anda Tahu..!!