Pernahkah anda mendengar kata Holtikultura? Tahukah anda apa itu Tanaman Holtikultura? Lalu apa saja jenis tanaman yang termasuk dalam lingkup Tanaman Holtikultura? Apa saja cara yang dapat dilakukan untuk melakukan Budidaya Tanaman Holtikultura? Berikut saya akan menjelaskan satu persatu untuk Anda.
A. Pengertian Tanaman Holtikultura
Holtikultura secara bahasa diambil dari bahasa latin yang terdiri dari kata “Hortus” yang berarti kebun, dan kata “Culture” yang berarti bercocok tanam. Jadi makna Holtikultura adalah cara atau tehnik bercocok tanam yang menggunakan media kebun atau pekarangan rumah sebagai lahan.
Tanaman Holtikultura terbagi menjadi 4 kelompok yaitu;
1. Sayuran
Kategori sayuran yang termasuk dalam kelompok Tanaman Holtikultura diantaranya adalah Kobis, Bayam, Wortel, Kangkung, dan masih banyak lagi.
2. Buah-buahan
Diantaranya Mangga, Pepaya, Jambu, Pisang, Nanas, jeruk, Apel, Anggur, dan sebagainya.
3. Tanaman Hias
Contohnya adalah Anggrek Bulan, Bunga Melati, Bunga Tulip, dan aneka tanaman hias lainnya yang bisa menambah cantik halaman rumah anda.
4. Obat-obatan
Jenis obat-obatan yang termasuk dalam Tanaman Holtikultura adalah Jahe, Kunyit, Lengkuas, Kapulaga, Kumis Kucing dan beberapa tanaman obat lainnya yang biasa anda temui sehari-hari.
B. Peran Tanaman Holtikultura
Dalam kehidupan sehari-hari, peranan Tanaman Holtikultura sangat vital ditengah tengah kehidupan masyarakat, beberapa poin penting peranan Tanaman Holtikultura diantanya adalah:
1. Memperbaiki dan Meningkatkan Gizi
Tanaman Holtikultura adalah penyokong utama vitamin dan mineral penting yang diperlukan bagi vitalitas tubuh dan kebugaran fisik manusia.Berbagai macam vitamin nabati seperti A, C, E, dan mineral penting seperti kalium, Kalsium, Fosfor, bisa kita dapatkan dari Sayur-mayur dan buah-buahan.
2. Mempercantik Lingkungan Sekitar
Ragam bunga dan tanaman hias yang termasuk dalam Tanaman Holtikultura bisa membuat halaman rumah anda dan lingkungan menjadi asri dan sedap dipandang mata.
3. Memperluas kesempatan Kerja
Budidaya Tanaman Holtikultura jika dikelola dengan baik dan mendapat perhatian dari pemerintah sangatlah berpotensi untuk memperluas lapangan kerja di sektor pertanian dan agrobisnis.
4. Meningkatkan Pendapatan Petani
Di beberapa wilayah seperti Dataran tinggi Dieng, Budidaya Tanaman Holtikultura justru merupakan perdapatan inti dari para petani setempat dan mampu menyejahterakan mereka sangat signifikan.
5. Memperbesar Devisa Negara
Banyak sekali contoh Negara tetangga yang berhasil memaksimalkan Budidaya Tanaman Holtikultura menjadi komodity ekspor yang sangat menjanjikan dan memberikan pemasukan besar bagi devisa Negara. Diantaranya Thailand, Belanda, Amerika, Nikaragua, Bahkan Brasil.
C. Ciri Umum Tanaman Holtikultura
Setelah mengetahui pengertian Holtikultura secara umum, maka beberapa ciri khusus dari hasil Tanaman Holtikultura adalah:
1. Membutuhkan ruangan yang besar
Biasanya hasil dari Tanaman Holtikultura adalah musiman, dan pada saat panen musim, umumnya stok membludak dan hal itu membutuhkan tempat yang luas untuk menampungnya.
2. Cepat busuk / tidak tahan lama
Ciri hasil Tanaman Holtikultura lainnya adalah cepat busuk atau rusak, padahal biasanya masyarakat menginginkannya dalam keadaan segar, inilah yang kadang meepotkan para petani.
3. Panen Musiman
Umumnya adalah Tanaman Holtikultura dari kelompok buah-buahan yang tidak tersedia sepanjang tahun, seperti manggis, rambutan, durian, dan sebagainya.
4. Wilayah Tanam yang Spesifik
Tanaman Holtikultura biasanya tumbuh maksimal di lokasi tertentu, tapi tidak di lokasi lainnya, makanya biasanya ada kota khas yang terkenal menghasilkan produk tertentu seperti Duku Palembang, Mangga Indramayu, Markisa medan, Salak Banjarnegara, dll.
5. Fluktuasi Harga tidak Stabil
Hal ini disebabkan panen yang musiman, sehingga tanaman Holtikultura bisa sangat mahal jika sedang bukan musim panen, sebaliknya bisa sangat murah jika sedang panen raya.
D. Pengembangan Tanaman Holtikultura
Ada dua cara yang umum dilakukan oleh petani untuk memperbanyak Tanaman Holtikultura, yaitu cara Generatif dan cara Vegetatif.
1. . Cara Generatif
Cara Generatif adalah cara memperbanyak Tanaman Holtikultura dengan menggunakan bij yang disebar didalam tanah. Beberapa contohnya adalah Mentimun, Kacang-kacangan, dan masih banyak lagi.
2. Cara Vegetatif
Cara ini adalah cara memperbanyak Tanaman Holtikultura dengan melibatkan bantuan manusia atau petani itu sendiri. Cara ini juga terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
3. Sistem Cangkok
Biasanya tanaman holtikultura yang menggunakan system ini adalah tanaman yang berdahan dan bergetah. Contohnya: mangga, jeruk, rambutan, dll.
4. Sistem Setek
Yaitu system memotong batang pohon induk, dan ditancapkan kedalam tanah agar tumbuh tunas baru. Contoh: Pohon Ketela
5. Sisitem Okulasi
Atau biasa disebut sistem tempel, yaitu menempelkan tunas pohon satu pada batang pohon lainnya. Tujuan system ini adalah untuk menghasilkan varietas baru yang lebih sempurna dari kedua induknya.
6. Sistem Runduk
Syarat utama tanaman yang akan di runduk adalah mempunyai batang yang panjang dan lentur. Contoh tanaan yang biasa dikembangbiakkan dengan cara ini adalah melati, apel, alemanda, dll.
7. Sistem Setek Daun
Yaitu memotong daun tanaman induk yang sudah tua, untuk ditanam pada tanah yang gembur agar tumbuh tunas baru. Contohnya adalah Begunia dan Lidah Buaya.
8. Sistem Sambung Pucuk
Lebih dikenal dengan nama enten, yaitu tehnik pengembang biakan dengan menyatukan pucuk dengan batang bawah tanaman. Biasanya cara ini lebih efektif daripada teknik okulasi. Contoh : aneka tanaman hias.
E. Kendala budidaya Tanaman Holtikultura Di Indonesia
1. Rendahnya Pengetahuan
Beberapa petani masih awam tentang cara dan tehnik budidaya tanaman holtikultura agar lebih efektif, efisien, dan terorganisir dengan baik.
2. Moda Transportasi dan Infastruktur yang kurang memadai
Kondisi Indonesia yang berpulau-pulau, jalanan rusak, dan kendaraan yang kurang memadai menyebabkan kendala tersendiri bagi distribusi hasil panen. Seringkali hasil panen telanjur rusak atau kurang segar ketika sampai kepada konsumen.
3. Harga Fluktuatif
Hal ini disebabkan karena biasanya musim panen tidak terjadi sepanjang tahun, menjadikan harga naik turun drastis sehingga resiko kerugian pun semakin besar.
4. Lemahnya Modal Usaha
Modal Usaha yang pas-pasan dari para petani, sehingga umumnya setelah masa tanam mereka berurbanisasi ke kota besar menjadi buruh. Akibatnya perawatan Tanaman Holtikultura menjadi kurang maksimal.
Nah, itulah beberapa ulasan yang dapat saya sampaikan tentang Pengertian Tanaman Holtikultura. Semoga dapat menjadi tambahan wawasan bagi para pembaca.
terimakasi atas penjelasannya….
Baik Sama-sama semoga bermanfaat.
membantu sekali. Thks bos. semoga bisa terus membagikan artikel yang bermanfaat
Terima kasih kembaku pak Yohanes jika ingin berdiskusi ttg tanaman holtikultura, Anda bisa berikan komentar kembali. Terima kasih
info nya sangat membantu sekali
tapi tidak bisa di copy paste 🙁
Jika ingin kopy paste silahkan hub. Admin atau email di Infoagribisnis2014@gmail.com
wah sangat bermanfaat sekali gan. potensi holtikultura di indonesia sepertinya menjanjikan