Semangka Citrullus vulgaris merupakan jenis tanaman merambat yang termasuk dalam golongan labu-labuan dengan nama latin Cucurbitaceae. Buah semangka mengandung banyak air dan memiliki rasa yang manis sehingga banyak disukai baik manusia maupun hewan.
Asal-usul buah semangka yaitu dari daerah subtropis Afrika, yang kemudian berkembang diberbagai Negara lainya, seperti Indonesia, Cina, Thailand, dan Jepang. Secara manfaat bukan hanya pada daging buahnya saja semangka dapat dikonsumsi, melainkan daun juga bisa di masak menjadi sayur, dan pada biji bisa diolah sebagai makanan ringan (kuwaci).
Taukah Anda daerah-daerah di Indonesa yang menjadi sentra penghasil buah semangka? Sentra budidaya semangka di Indonesia yaitu di D.I Yogyakarta (Kulon Progo), Jawa tengah (Magelang), Jawa Timur (Malang, Banyuwangi), Jawa Barat (Karawang, Indramayu) dan lampung. Daerah tersebut dinyatakan sebagai sentra karena produktifitas semangka yang dihasilkan rata-rata 30 ton/ha/tahunnya.
Berikut ini kami akan berikan panduan praktis bagi Anda para pemula yang ingin mencoba budidaya semangka, selamat membaca.
Pedoman Budidaya Semangka
A. Syarat dan lokasi budidaya semangka
- Curah hujan untuk penanaman semangka adalah 40-50 mm/bulan.
- Semangka dapat tumbuh optimal pada ketinggian daerah 100-300 dpl.
- Suhu udara yang dikehendaki yaitu 25 derajat C atau dengan rata-rata ideal 20-30 mm.
- Tingkat kelembaban udara yang paling ideal adalah rendah, artinya dalam budidaya semangka kondisi lingkungan yang kering sangat baik untuk pertumbuhan tanaman.
- Lokasi areal lahan harus mendapatkan penyinaran matahari secara penuh (dari pagi hingga sore hari)
- Menanam semangka paling cocok pada kondisi tanah yang gembur dan kaya bahan organik, seperti pada lahan sawah atau lading
- Tanaman semangka tidak meghendaki tanah yang keasamanya terlalu tinggi, idelanya pH antara 6-6,7, jika kondisi pH tanah terlalu asam maka harus dilakukan pengapuran.
B. Cara Persiapan lahan
Pada tahapan ini Anda harus menyiapakan lahan dengan membersihkan tanah dari rerumputan, bebatuan dan matrial lainya agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman semangka. berikut ini tahapan-tahapan yang harus dilakukan.
Bersihkan lahan dengan mencakul agar tanah menjadi semakin gembur dan juga menhilangkan senyawa kimia berbahaya dari sisa tanaman sebelumnya.
- Pada lahan sawah sebelum dicangkul, lahan dikeringkan terlebih dahulu hingga beberapa hari hingga benar-benar lahan siap untuk di lakukan pencangkulan.
- Bentuk bedengan, karena semangka tanaman ini membutuhkan saluran drainase untuk mengaliri dan membuang air.
- Bentuk bedengan dengan ukuran 7-8 meter, tergantung pda ketebalan dan ketinggian bedengan, untuk tinggi bedengan idelanya dalah 20 cm.
- Sebelum pemberian pupuk, jika kondisi tanah terlalu asam Anda sebaiknya melakukan pengapuran terlebih dahulu. Caranya dengan memberikan kapur karbonat/dolomit 150-200 kg/1000 m2, pada kondisi pH tanah 4-5 dan pada pH >6 dibutuhkan dolomit 50 kg/1000 m2.
- Ada dua jenis pupuk yang dapat Anda pakai yaitu pupuk alami berupa pupuk kandang, dosis yang diberikan adalah 2 kg/bedengan. Yang ke dua pada pupuk kimia seperti pupuk makro (ZA, KCl dan TSP) serta pupuk mikro (Ca, Mg, Mn, Fe, Zn, Mo, dll) caranya cukup ditaburkan pada bedengan.
- Langkah selanjutnya adalah pemberian mulsa, ada dua jenis mulsa yang dapat Anda pakai dengan menggunakan jerami kering maupun mulsa palsik. Mulsa ini berguna untuk mejaga kelembaban, menghambat pertumbuhan gulma dan untuk meletakan buah semangka agar terlindung dari penyakit.
C. Cara menanam semangka
Penanaman bibit semangka dilakukan setelah bibit persemaian berumur 2 minggu yang ditandai daun telah tumbuh 2-3 lembar. Sambil menunggu bibit semangka siap tanam sebaiknya Anda membuat lubang tanam yang disiapkan 1 minggu sebelumnya. Kedalam lubang tanam ideal adalah 8-10 cm berjarak 20 cm dari tepi bedengan. Untuk jarak antar lubang adalah 80-100 cm.
Setelah itu lakukan perendaman pada bedengan supaya tanah menjadi basah, perendaman bedengan dengan mengaliri air dengan ketinggian ¾ saja, diamkan 1-2 hari supa air benar-benar meresap. Kemudan bibit barulah dipindah untuk ditanam pada lubang yang sudah disiapakan. Beberapa tahahapan penanaman semangka dibawah ini :
- Lakukan iminisasi pada bibit dengan merendam bibit 5-10 menit. Air untuk merendam bibit sebaikanya dicampur dengan larutan Abitonik atau dekamon dengan takaran 1 sendok, bakterisida, fungisida 1 sendok teh, ini memiliki tujuan supaya bibit menjadi kebal dari bakteri dan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan.
- Pindahkan bibit dari polibak ke lahan secara hati-hati, jangan sampai ada perakaran yang rusak.
- Masukan bibit kelubang tanam bersama dengan tanah yang masih mengepal pada perakaran
- Tutup celah lubang penanaman dengan tanah, tekan tanah secara kuat agar bibit tidak mudah roboh.
- Siram bibit dengan air secukupnya.
- Berikan ajir pada disamping tanaman sebagai media rampat tanaman.
D. Cara pemeliharaan
Setelah bibit ditanam lakukan pengecekan pertumbahan bibit secara rutin. Jika ada bibit yang mati segera secepatnya dilakukan penyulaman dengan menggati bibit yang baru. Namun jika kondisinnya dalam waktu 3-7 hari tanaman terlalu lebat pertumbuhanya maka diperlukan penjarangan/pemangkasan pada daun dan batang yang tidak diperlukan.
Dalam budidaya semangka tahapan pemeliharaaan tanaman tergolong mudah, karena tidak jauh beda dengan tanaman lainya, seperti penyiangan, pembubuhan, penjarangan pada tunas tunas muda yang tidak berguna, pengairan dan pemupukan.
Langkah pengarian jangan dilakukan terlalu sering, pada musim kemarau cukup 4-6 hari yang volume air tidak berlebihan. Cara penyiraman dilakukan dengan mengaliri air pada saluran drainase antar bedengan saja. Sedangkan tahapan pemupukan itu harus disesuaikan pada tingkat pertumbuhan tanaman.
Meskipun pada awal sudah diberikan pupuk, namun yang perlu diketahui bahwa tidak semua akan diserap oleh tanaman. Jadi pemberian pupuk tambahan harus dilakukan. Berikut tahapanya pemupukan dan penyemprotan pestisida :
- Fase pertama, pemberian pupuk pertumbuhan (topsil A). Berupa pupuk daun (KCl, Za, TSP) dilakukan secara rutin pada saat tanaman berumur 7-14-21-28-35 hari.
- Fase kedua, pemeberian pupuk buah dan pemasakan ( topsil B) pupuk ini diberikan pada saat tanaman menginjak usia 45-55 hari
- Pupuk tambahan yaitu NPK dan ZA (1:1) diberikan saat tanaman berusia 21-25-55 dengan dosis 300:400:400 ml
- Penyemprotan fugisida dan insetisida sebaiknya dicampur dengan obat perangsang pertumbuhan (ZPT), dilaukan pada saat tanaman berumur kurang dari 20 hari.
Proses pemberian pupuk maupun penyemprotan pestisida sebaiknya Anda lakukan diwaktu pagi hari dan siang hari tergantung kondisi cuaca, jangan dilakukan saat hujan karena pupuk akan terbuang sia-sia dan tidak dapat diserap tanaman secara maksimal.
E. Cara Pemanenan
Tahapan pemanenan buah semangka dapat Anda lakukan setelah tanaman berumur 80-100 hari setelah tanam. Secara fisik buah semangka yang siap panen memiliki ciri dari warna buah terlihat semakin mengkilap dan batang yang mulai mengecil. Waktu pemetikan sebaiknya saat cuaca cerah agar buah memiliki daya tahan yang bagus saat penyimpanan.
Budidaya semangka dilakukan secara monokultur karena tanaman ini adalah jenis tanaman semusim yang membutuhkan perawatan dan pemeliharan secara intensif dalam satu periode tamam. Semoga panduan cara budidaya semangka ini dapat bermanfaat bagi Anda. Selamat mencoba.
Budidaya Semangka Yang Baik dan Benar
Budidaya Semangka Yang Baik dan Benar