Seperti yang Anda ketahui bahwa wilayah Brebes merupakan salah satu sentra bawang merah terbesar di Indonesia. Luas lahan yang digunakan untuk budidaya bawang merah di Brebes adalah sekitar 166.296 ha. Dengan luas lahan seperti itu, Kabupaten Brebes mampu memenuhi kebutuhan bawang merah nasional hingga mencapai besaran 30%. Disamping itu usaha aktivitas agribisnis di Brebes mampu menguasai hingga 50% dari bisnis bawang merah. Sehingga bisa dikatakan juga jika brebes adalah sentra bisnis bawang merah di Indonesia.
Maka sangat wajar jika Kabupaten Brebes diakui sebagai Kota Bawang Merah. Hampir 90% petani di sana telah membudidayakan bawang merah varietas Bima Brebes. Kenapa para petani memilih varietas Bima Brebes? Varietas tersebut dipilih oleh para petani karena mampu menghasilkan umbi yang besar dengan aroma serta rasa yang kuat. Dengan varietas Bima Mrebes, petani bawang merah di Brebes dapat menghasilkan panen bawang sekitar 10 ton per hektar. Selain itu Varietas Bima Brebes ini juga sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.
artikel bawang merah: 6 Tahapan Penting Cara Menanam Bawang Merah
Varietas Bima Brebes memiliki susut bobot dari basah ke umbi kering hanya 21,5%. Perlu Anda ketahui juga, jenis varietas ini juga tahan terhadap serangan penyakit yang merugikan yaitu busuk pada bagian umbi dan busuk ujung daun. Petani bawang merah di Kabupaten Brebes juga mengakui, varietas Bima Brebes merupakan varietas bawang merah yang paling laku di pasaran. Varietas ini memang pada awalnya merupakan varietas lokal unggulan dengan 60 hari masa tanam serta mampu menghasilkan 7 hingga 12 umbi per rumpunnya.
Memang masih ada petani yang masih membudidayakan bawang merah dengan varietas lain, yaitu varietas Sumenep. Namun varietas Sumenep hanya dibudidayakan oleh 10% petani saja, dan selebihnya sudah menggunakan varietas Bima Brebes. Bima Brebes sudah menjadi varietas andalan bagi sebagian besar petani Brebes. Namun para petani tersebut masih mengeluhkan terkait masalah harga benih yang masih tergolong tinggi atau mahal. Disamping harga benih yang mahal, juga dibarengi dengan mahalnya harga pestisida dikalangan petani bawang.
Dampak harga benih dan pestisida yang mahal mengakibatkan petani tidak mengalami keuntungan, bahkan masih ada petani yang hasilnya tidak dapat menutup modal awal. Harga benih bawang merah di wilayah brebes adalah 50 ribu per kilogram. Saat panen raya harga bawang petani biasanya terjual dengan harga Rp 8.000/kg, jika petani menjual bawang kepada bulog, maka dapat mencapai kisaran harga Rp 15.000/kg. Namun terkadang petani masih merasa ragu dengan keberadaan pemerintah, jika suatu saat pemerintah sudah tidak membeli bawang merah dari petani maka ditakutkan yang bermain kembali dalam bisnis bawang merah adalah para tengkulak.
Tapi saat ini Pemerintah Brebes sudah menetapkan harga beli bawang merah dimulai dari Rp 15.000/kg. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas bisnis bawang merah, disamping itu pemerintah juga menginginkan adanya peningkatan kesejahteraan bagi petani bawang merah.
Tahukah Anda bahwa harga bawang merah dapat mempengaruhi tingkat inflasi di Indonesia. Pada saat ini pemerintah sudah memasukkan komoditi bawang merah kedalam Program Upaya Khusus atau biasa disingkat dengan UPSUS yang diselenggaran oleh Kementerian Pertanian. Sehingga harapannya peningkatan produktivitas bawang merah terus meningkat dan mampu memenuhi stok di dalam Negeri. Pembelian bawang merah dari petani oleh pemerintah, merupakan salah satu upaya dalam menstabilkan harga bawang merah di Indonesia. Hal itu dilakukan dengan maksud memotong mata rantai perniagaan bisnis bawang merah. Selama ini harga bawang merah terus meningkat karena melalui beberapa pihak yang ingin mengambil keuntungan dari bisnis bawang merah sebelum sampai ke tangan konsumen.
Sekarang ini, Amran Sulaiman selaku Menteri Pertanian telah berjanji akan menyediakan bibit yang murah dan berkualitas agar bisnis bawang merah di Indonesia bergeliat kembali. Amran juga menegaskan petani tidak perlu khawatir karena pemerintah akan berupaya menyediakan bibit yang sesuai dengan kemauan petani. Untuk masalah harga sendiri, pemerintah berusaha agar benih yang dijual ke petani berkisar Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per kilogram. Di dalam roadmapnya, program peningkatan produksi bawang merah akan mengalami beberapa macam langkah dari Kementan. Menyediakan varietas unggul baru (VUB) off season (adafti musim hujan, provitas > 20 ton per ha), teknologi budidaya di lahan sub-obtimal, teknologi perbedihan bawang merah melalui SE, teknologi mengunakan hara mikro.
Tentunya untuk memperbaiki dan menjaga daya simpan benih dalam bisnis bawang merah, selalu dilakukan diseminasi pengawalan Upsus bawang merah di enam provinsi dan teknologi pengendalian OPT dengan feromon. Selain itu, kementan saat ini sedang melakukan tindakan pascapanen bawang merah untuk tahan lebih lama hingga dapat mencapai 6 bulan, dengan menggunakan instore drying (penjemuran dan menggunakan teknologi sistem pengeringan dan penyimpanan). Walaupun begitu, agar proses produksi bawang merah meningkat, yang paling utama tentu kita selalu memperhatikan cara budidayanya.
Artikel bawang putih: Cara Menanam Bawang Putih Pada Dataran Rendah
Dengan adanya penerapan budidaya bawang merah sesuai Good Agriculture Practice (GAP), jelas akan ada peningkatan dari produksi dan produktivitas bisnis bawang merah, sehingga sesuai harapan semua pihak terkait.
Sumber gambar: liputan 6, tempo, panturapost
Sekilas Sepak Terjang Bisnis Bawang Merah Di Brebes
Sekilas Sepak Terjang Bisnis Bawang Merah Di Brebes