Kambing adalah salah satu hewan pemamah biak, yang banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Ternak kambing jawa merupakan salah satu mata pencaharian pokok bagi sebagian masyarakat, hal ini disebabkan karena permintaan pasar akan daging kambing terus meningat dari tahun ke tahun.
Baca Selengkapnya tentang Tips Membaca Peluang Bisnis Kambing !!!
Ternak kambing jawa tidaklah terlalu sulit dibandingkan dengan berternak jenis hewan pedaging lainnya seperti sapi, kerbau maupun ayam pedaging. Pemeliharan juga mudah, sebab kambing jawa terbilang hewan pemakan rerumputan atau daun-daunan.
Kali ini kami akan mengajak Anda, untuk membahas bagaimana ternak kambing jawa. Sumber dan informasi yang kami dapatkan langsung dari peternak di wilayah Jawa dan sekitarnya. Selengkapnya silahkan Anda baca berikut metode dan cara ternak kambing jawa modern.
Sistem Pemeliharaan Ternak Kambing Jawa Modern
1. Cara Pemilihan Bibit Kambing
Hal pertama dalam ternak kambing jawa yang harus Anda lakukan adalah menemukan bibit dari varietas kambing jawa unggulan agar hasil ternak kambing sesuai dengan harapan.
Beberapa ciri-ciri bibit unggul jantan adalah bentuk tubuhnya besar serta sehat dan terbebas dari berbagai penyakit, bulu kambing jantan terlihat mengkilat, berbadan panjang, berkaki lurus, gagah, atraktif serta memiliki nafsu kawin yang besar dengan buah zakar yang normal tidak ada kelainan tertentu.
Sedangkan untuk menentukan indukan betina dalam ternak kambing jawa dapat dilihat dari ciri-ciri fisik berbadan sehat, berbulu bersih serta terlihat mengkilat, bentuk badan tidak terlalu gemuk, putting susu kambing betina normal, halus dan kenyal, serta terbebas dari berbagai macam penyakit.
2. Pakan Ternak Kambing Jawa
Ternak kambing jawa juga tidak lepas dari tahap pemberian pakan kambing. Pakan kambing terbagi menjadi 2 jenis, yaitu pakan ramban atau dedaunan serta pakan konsentrat atau vitamin kambing.
Beberapa jenis daun yang biasa dijadikan pakan dalam ternak kambing jawa adalah daun lamtoro, daun nangka, daun ketela pohon, daun papaya, dan masih banyak lagi lainnya. Sedangkan jenis pakan konsentrat dalam ternak kambing jawa adalah pakan yang dibuat dari bekatul atau dedak padi.
Dalam pembuatan pakan ternak kambing diperlukan inovasi supaya pemenuhan gizi ternak dapat optimal. selengkapnya Anda dapat pelajari berikut : Inovasi Membuat Biostarter Turunan Pakan Kambing
3. Cara Mengawinkan Kambing
Sebaiknya Anda memulai membeli indukan kambing jawa pada saat usianya menginjak umur 10 hingga 12 bulan pada kambing betina, serta usia 1 tahun pada kambing jantan. hal ini dimaksudkan karena pada usia tersebut adalah usia kambing mulai memasuki musim kawin.
Ternak kambing jawa dalam periode ini harus Anda perhatikan apakah kambing betina sudah terlihat gelisah, terjadi pembengkakan pada alat kelamin (basah, hangat, dan berwarna kemerahan) serta sering menggerakkan ekornya maka inilah pertanda musim kawin tiba.
Terlebih lagi jika nafsu makan kambing jawa betina berkurang, serta diam saja ketika dinaiki oleh kambing jantan. Umumnya keadaan kambing betina dengan cirri tersebut berlangsung selama 30 jam, sedangkan siklus kambing minta kawin berkisar antara 15 hingga 17 hari.
Masukkan kambing jawa jantan serta kambing betina di dalam kandang yang sama untuk kawin. Sebaiknya hal ini dilakukan 12 jam setelah tanda kambing betina mulai birahi, tujuannya adalah agar proses kawin lebih mudah serta dapat mengurangi resiko kegagalan kawin pada kambing.
Pada saat kambing betina mulai bunting, hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu pastikan ternak kambing jawa tersebut mendapatkan asupan pakan yang cukup. Agar anakan yang dihasilkan juga berkualitas. Tingkatkan pengunaan konsentrat 2 kali lipat lebih banyak, dibanding biasanya.
Ciri-ciri dari ternak kambing jawa betina yang hendak melahirkan adalah :
- Kaki kambing sering digarukkan ke tanah dan terlihat gelisah
- Pinggul kambing betina terlihat mengendur
- Nasu makan kambing menurun serta sering mengembik
- Terjadi pembengkakan alat kelamin, serta mengeluarkan cairan kolostrum
4. Pemeliharaan Anak Kambing
Setelah anak kambing keluar dari perut kambing betina, tahap selanjutnya dari ternak kambing jawa adalah proses merawat anak kambing yang baru saja dilahirkan tersebut. Dekatkan anak kambing pada induknya agar mau menyusui, namun jika anak kambing enggan menyusui maka Anda harus memberinya susu buatan.
Untuk membuatkan susu buatan pada anak kambing dapat dibuat dengan bahan susu putih, gula pasir, serta satu butir telur, ketiga bahan tersebut dicampurkan dalam gelas yang sudah berisi air masak. Susu buatan tersebut diberikan kepada anak kambing setiap pagi dan sore hingga anak kambing mau menyusui indukannya sendiri.
Biasanya anak kambing menyusui berlangsung selama 2 hingga 3 bulan, namun jika anak kambing tidak dipaksa untuk disapih, maka anak kambing dapat menyusui indukannya bahkan sampai menginjak usia 5 hingga 6 bulan.
6. Perawatan Kandang
Kebersihan dan sanitasi kandang merupakan hal terpenting dalam ternak kambing jawa agar kambing tidak mudah terserang penyakit yang dapat mengganggu proses pertumbuhan kambing jawa itu sendiri.
Kandang ternak kambing jawa harusnya terbuat dari bahan baku yang kuat, terdapat ventilasi udara yang cukup, atap untuk mencegah kambing kehujanan, tempat makan dan minum yang mudah dijangkau kambing, serta menjaga kebersihan kandang dari kotoran kambing.
7. Panen Kambing Jawa
Keberhasilan ternak kambing jawa juga ditentukan oleh pangsa pasar. Jika Anda memasarkan pada warung kambing guling, maka biasanya kambing jawa sudah dapat dipanen pada usia 8 – 12 bulan.
Sedangkan jika pasar Anda adalah musim idul qurban, maka sebaiknya ternak kambing jawa Anda mulai dipanen pada saat usia kambing mencapai umur 1 tahun lebih agar sesuai dengan kriteria kambing untuk qurban. Demikian beberapa cara ternak kambing jawa, semoga dapat menginspirasi Anda …
Artikel yang kami muat ini, di ambil dari berbagai sumber, peternak, pengusaha dan modul metode pemeliharaan ternak kambing jawa.
Terima kasih infonya bermanfaat